KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank syariah mencatatkan kinerja pembiayaan perumahan (KPR) yang positif pada kuartal III-2024, dengan rata-rata pertumbuhan dua digit. Seiring dengan itu bank syariah juga menyambut baik wacana pemangkasan pajak perumahan sebesar 16% oleh pemerintahan baru Presiden Prabowo. Seperti BCA Syariah misalnya, produk KPR iB BCA Syariah tumbuh positif sebesar 79,5% secara tahunan (
year on year/yoy) mencapai Rp 1,1 triliun pada Kuartal III-2024. Pertumbuhan ini didukung oleh tingginya kebutuhan dan minat masyarakat pada pembiayaan KPR iB yang sejalan dengan peningkatan literasi masyarakat terhadap keunggulan produk pembiayaan rumah syariah.
Baca Juga: BSI Catat Portofolio BSI Griya Mencapai Rp 55 Triliun per Agustus 2024 "Ini juga didukung dari aktivitas pemasaran yang dilakukan melalui kegiatan Expo bersama grup BCA di beberapa kota besar pada tahun ini," ungkap Pranata kepada Kontan, Senin (28/10). Direktur BCA Syariah, Pranata mengatakan, rata-rata ticket size KPR iB BCA Syariah di kisaran Rp 1 miliar dengan jangka waktu pembiayaan yang paling banyak diminati adalah 15-20 tahun. Seiring dengan itu, BCA Syariah juga mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong daya beli masyarakat melalui wacana pemangkasan pajak properti 16% yang direncanakan pada tahun depan. "Dengan daya beli masyarakat yang semakin meningkat diharapkan dapat mendukung pertumbuhan pembiayaan konsumer perbankan syariah," ungkapnya.
Baca Juga: Kebijakan Uang Muka Kredit Kendaraan 0% Berlanjut Hingga Akhir 2025 Senada, Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah, Raksa Jatnika Budi menyatakan, pihaknya menyambut baik rencana kebijakan pembebasan pajak properti 16% tersebut. "Kami meyakini bahwa pertumbuhan industri properti dan KPR, khususnya di sektor syariah, akan semakin meningkat. Kebijakan ini akan memudahkan calon nasabah untuk memiliki rumah impian mereka sebagai kebutuhan primer," ungkap Raksa kepada Kontan. Lebih lanjut Raksa menyatakan, melalui produk Bank Mega Syariah Flexi Home sebagai pembiayaan pemilikan rumah semakin diminati. Hal ini tercermin dalam pertumbuhan Flexi Home sebesar 11,3% ytd hingga September 2024. Adapun ticket size pembiayaan perumahan tertinggi di Bank Mega Syariah berada di kisaran Rp 700 juta, dengan pilihan tenor mencapai hingga 20 tahun.
Baca Juga: Perkuat Layanan Nasabah Jepang di Batam, CIMB Niaga Gelar Ngobrolin Bisnis (Ngobiz) Unit Usaha dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah) juga mencatatkan pertumbuhan kinerja pembiayaan KPR yang positif sebesar 11% yoy sampai dengan September 2024 dengan nilai pembiayaan mencapai Rp 4,6 triliun. Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara menyatakan, pertumbuhan tersebut didukung oleh minat nasabah terhadap KPR Syariah CIMB Niaga yang terus meningkat. Panjdi menyebut, rata-rata ticket size yang paling banyak diminati adalah berkisar Rp 750 juta sampai dengan Rp 1 miliar. Adapun maksimal tenor KPR Syariah CIMB Niaga sampai 25 tahun.
Sementara itu terkait pembebasan pajak pembelian properti yang akan dilakukan pemerintah, Pandji mengaku optimistis kebijakan tersebut akan mendorong pertumbuhan industri properti dan meningkatkan minat masyarakat untuk membeli properti.
Baca Juga: Performa Bank Syariah Tangguh "Proyeksi kami jika hal ini bisa dilakukan akan memberikan kontribusi pertumbuhan KPR Syariah sebesar 5%-10% dari pertumbuhan yang saat ini berjalan," ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli