Bisnis kredit kendaraan mulai ngebut



JAKARTA. Pasar kredit kendaraan bermotor (KKB) mulai bergairah kembali. Setelah sempat lesu akibat pengetatan setoran uang muka kredit alias down payment, laju KKB mulai meningkat.

Mengutip statistik perbankan Indonesia yang dirilis Bank Indonesia (BI), penyaluran KKB hingga akhir September 2013 mencapai Rp 105,32 triliun. Jumlah tersebut naik 2,94% ketimbang periode sama tahun 2012 sebesar Rp 102,06 triliun.

Meski cuma naik tipis, penyaluran KKB per September 2013 menunjukkan bisnis KKB mulai positif. Maklum, pasca BI merilis kebijakan loan to value ratio (LTV) KKB Juni 2012 lalu, penyaluran KKB terus menurun (lihat infografis). Para bankir mengklaim, penurunan kredit di sektor otomotif lantaran kebijakan LTV BI. Selain itu, gonjang-ganjing kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mengakibatkan masyarakat tidak tertarik mengambil kredit kepemilikan kendaraan.


Kembali tersendat

Meski penyaluran KKB mulai meningkat, tak semua bank menikmatinya. Beberapa bank mencatat kenaikan penyaluran KKB begitu tinggi. Bank Central Asia (BCA)  misalnya, mencatat pertumbuhan penyaluran KKB 33,6% menjadi Rp 25,82 triliun per September 2013. Sementara, Bank Mandiri mencatat kenaikan penyaluran KKB 36,37% menjadi

Rp 9,01 triliun hingga akhir September 2013. 

Bank lain tak seberuntung BCA dan Mandiri meski mulai mencatat pertumbuhan positif. Bank CIMB Niaga, misalnya, mencatat pertumbuhan KKB 10% menjadi Rp 18,70 triliun hingga akhir September 2013. Emir Saleh, Head of Automotive Business Bank CIMB Niaga, mengatakan kenaikan KKB lantaran CIMB Niaga meningkatkan kerjasama dengan diler kendaraan mewah. "Kami menyasar segmen kelas menengah atas untuk mendongrak KKB," kata Emir.

Sementara Bank Danamon mencatat penyaluran KKB melalui Adira Finance tumbuh 5% menjadi Rp 47,38 triliun per September 2013. Vera Eve Lim, Direktur Keuangan Bank Danamon, mengatakan kenaikan laju KKB sejalan dengan pemulihan industri otomotif yang sebelumnya terkena dampak penerapan LTV.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, memperkirakan kredit otomotif tahun depan akan kembali tersendat. Menurutnya, pertumbuhan KKB di BCA tahun depan hanya di kisaran 22%-25% .                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: A.Herry Prasetyo