Bisnis layanan cloud moncer, pendapatan Microsoft melesat 22%



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bisnis layanan cloud yang sedang booming menjadi pendukung utama kinerja Microsoft di kuartal pertama tahun fiskal ini.

Selasa (26/10), Microsoft mengumumkan, secara keseluruhan pendapatan perusahaan naik 22% menjadi US$ 45,32 miliar pada kuartal pertama yang berakhir 30 September. Realisasi ini mengalahkan ekspektasi pasar dengan pendapatan sekitar US$ 43,97 miliar.

Dengan raihan pendapatan ini, laba bersih Microsoft pun menanjak menjadi US$ 20,51 miliar, atau US$ 2,71 per saham. Perusahaan menyebut, jumlah itu termasuk manfaat pajak penghasil bersih US$ 3,3 miliar.


Pada basis yang disesuaikan, Microsoft laba per saham perusahaan sebesar US$ 2,27, atau lebih tinggi dari proyeksi para analis yang sebesar US$ 2,07 per saham.

Untuk kuartal kedua pada tahun fiskal, Microsoft memperkirakan rata-rata pendapatan sebesar US$ 18,23 miliar untuk bisnis cloud cerdasnya. Proyeksi itu, lebih tinggi dari proyeksi yang dihimpun Refinitiv yakni sebesar US$ 17,84 miliar.

Pendapatan Microsfot pada kuartal pertama dari segmen "Intelligent Cloud" melonjak 31% menjadi US$ 17 miliar. Sementara menurut data Refinitiv, para analis hanya memperkirakan pendapatan dari sektor tersebut hanya US$ 16,58 miliar.

Baca Juga: Ini alasan sebenarnya Elon Musk mendukung Dogecoin

Asal tahu saja, segmen Intelligent Cloud Microsoft terdiri dari cloud publik Azure, layanan perusahaan, GitHub, SQL Server, System Center, Visual Studio, dan Windows Server

Microsoft mengatakan Azure dan layanan cloud lainnya tumbuh 50% secara tahunan (yoy) di kuartal tersebut. Pertumbuhan pendapatan cloud publik Azure Microsoft diperkirakan sebesar 47%, menurut survei CNBC terhadap 12 analis, sementara analis yang disurvei oleh StreetAccount memperkirakan pertumbuhan Azure sebesar 48%.

Amy Hood, Executive Vice President and Chief Financial Officer Microsoft, mengatakan pertumbuhan Azure relatif stabil dalam mata uang konstan. Kali ini pertumbuhan Azure adalah 48% dalam mata uang konstan, di atas angka 45% pada kuartal sebelumnya. Microsoft tidak mengungkapkan pendapatan Azure dalam dolar AS.

Tingkat pertumbuhan Azure ini juga merupakan yang terbaik dibandingkan para pesaingnya seperti AWS dan Google Cloud, karena Microsoft tidak membagikan pendapatan dari unit cloud.

Sementara itu, Microsoft juga memproyeksi, pendapatan rata-rata untuk aplikasi perangkat lunak dan segmen sentris Windows masing-masing US$ 15,83 miliar dan US$ 16,55 miliar pada kuartal kedua. Prediksi ini juga di atas perkiraan Refinitiv sebesar US$ 15,40 miliar untuk aplikasi perangkat lunak dan US$ 15,51 miliar untuk segmen sentris Windows.

Selanjutnya: IPO bernilai jumbo menghiasi pasar saham, serapannya masih bisa optimal

Editor: Anna Suci Perwitasari