JAKARTA. Sejak Bank Indonesia memberlakukan aturan main lindung nilai (hedging) pada 2014, transaksi hedging di industri perbankan terus menanjak naik. Bank besar pelaku bisnis hedging meyakini, pertumbuhan dobel digit bakal terus berlanjut. PT Bank Mandiri Tbk misalnya. Sejak 2014 hingga Mei 2017, volume transaksi hedging di Bank Mandiri melompat sebesar 197%. Senior Vice President Treasury PT Bank Mandiri Tbk Farida Thamrin mengatakan, peningkatan transaksi didorong oleh nasabah korporasi, khususnya badan usaha milik negara (BUMN). "Porsi nasabah transaksi hedging sekitar 26% dari total nasabah forex secara keseluruhan," ujar Farida.
Bisnis layanan hedging di bank tumbuh dua digit
JAKARTA. Sejak Bank Indonesia memberlakukan aturan main lindung nilai (hedging) pada 2014, transaksi hedging di industri perbankan terus menanjak naik. Bank besar pelaku bisnis hedging meyakini, pertumbuhan dobel digit bakal terus berlanjut. PT Bank Mandiri Tbk misalnya. Sejak 2014 hingga Mei 2017, volume transaksi hedging di Bank Mandiri melompat sebesar 197%. Senior Vice President Treasury PT Bank Mandiri Tbk Farida Thamrin mengatakan, peningkatan transaksi didorong oleh nasabah korporasi, khususnya badan usaha milik negara (BUMN). "Porsi nasabah transaksi hedging sekitar 26% dari total nasabah forex secara keseluruhan," ujar Farida.