KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis layanan pendukung (service provider) Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dinilai sangat potensial, seiring posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, bergulirnya vaksinasi Covid-19, pembukaan ibadah haji untuk jemaah luar Arab Saudi, dan rencana Arab Saudi menaikkan kuota jemaah umrah dari 8 juta menjadi 30 juta per tahun pada 2030. Bisnis ini antara lain mencakup pelayanan penginapan (hotel), tiket pesawat, dan land arrangement (LA) segala keperluan haji dan umrah di Tanah Suci, Mekah, Arab Saudi. “Bisnis service provider perjalanan haji dan umrah sangat potensial. Kebutuhan para jamaah yang datang dari berbagai negara ke Tanah Suci hampir tiada henti sepanjang tahun,” tutur Saipul Bahri, President Director PT PT Arsy BuanaTravelindo (ABT), dalam keterangan, di Jakarta, Senin (24/5).
Bisnis layanan pendukung haji dan umrah dinilai masih sangat potensial
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis layanan pendukung (service provider) Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dinilai sangat potensial, seiring posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, bergulirnya vaksinasi Covid-19, pembukaan ibadah haji untuk jemaah luar Arab Saudi, dan rencana Arab Saudi menaikkan kuota jemaah umrah dari 8 juta menjadi 30 juta per tahun pada 2030. Bisnis ini antara lain mencakup pelayanan penginapan (hotel), tiket pesawat, dan land arrangement (LA) segala keperluan haji dan umrah di Tanah Suci, Mekah, Arab Saudi. “Bisnis service provider perjalanan haji dan umrah sangat potensial. Kebutuhan para jamaah yang datang dari berbagai negara ke Tanah Suci hampir tiada henti sepanjang tahun,” tutur Saipul Bahri, President Director PT PT Arsy BuanaTravelindo (ABT), dalam keterangan, di Jakarta, Senin (24/5).