Bisnis lebih berkembang sejak jadi mitra binaan



Banyak pelaku industri kecil menengah (IKM) kini menjadi mitra binaan perusahaan-perusahaan besar. Maklumlah, sekarang makin banyak perusahaan yang peduli dengan para pelaku usaha IKM. "Usaha kami lebih terbantu," kata  Eko Trusulo, PT Bahana Unindo Teknik di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.

Eko menjadi binaan Yayasan Darma Bakti Astra (YDBA) sejak tahun 2012. Ia mengaku usahanya lebih maju sejak menjadi binaan YDBA. Selain mendapat pinjaman modal, ia mendapat pelatihan usaha. "Pelatihannya soal manajemen, human resource development (HRD) hingga menghasilkan suatu produk," jelasnya.

Eko mengaku, dari keikutsertaannya di pelatihan, wawasannya terbuka. Sehingga membantunya dalam mengembangkan usaha menjadi lebih besar.Menurut Eko, materi pelatihan sangat aplikatif sehinga bisa langsung diterapkan.


Pelatihan itu sendiri rutin digelar. "Kadang YDBA datang ke tempat saya, atau kami diajak ke luar negeri," ujar Eko yang pernah diajak YDBA ke Jepang guna mengikuti pelatihan.

Selain pelatihan, Eko juga sudah memanfaatkan fasilitas pinjaman dari YDBA. Ia mengajukan pinjaman buat modal usaha sebesar Rp 2 miliar dan dikabulkan. Pinjaman itu didapat dengan menjaminkan aset perusahaan berupa tanah.

Menurut Eko, bunga pinjaman juga tidak memberatkan, hanya 0,5% per bulan. Namun, untuk memanfaatkan semua fasilitas itu, Eko  harus sudah menjadi binaan YDBA minimal selama satu tahun.

Menurut Eko, menjadi mitra binaan YDBA tidak sulit. Syaratnya cukup memiliki usaha dan mengajukan proposal. Nikmatnya menjadi mitra binaan perusahaan juga dirasakan Suyono, pemilik usaha Sanggar Wayang Maju Karya dari Bantul.

Sejak tahun 2007, ia menjadi mitra binaan PT Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI). Sebagai mitra binaan, ia mengaku tidak sulit mendapatkan pinjaman dari ASEI. Kepada IKM yang menjadi mitra binaannya, ASEI menyediakan pinjaman dengan bunga 0,5% per bulan.

Suyono menerima pinjaman dari ASEI sebesar Rp 30 juta. Suyono juga kerap diikutsertakan ke berbagai ajang pameran. Sri Amini juga tercatat sebagai pelaku IKM yang menjadi mitra binaan PT Pertamina.

Pemilik usaha Sri Rejeki Embroidery asal Kudus, Jawa Tengah, ini menerima pelatihan dan diikutkan pameran oleh Pertamina. Sri juga menerima pinjaman modal Rp 25 juta dengan bunga rendah.  Nah, ada baiknya model kemitraan si besar membantu si kecil terus digelar agar bisa maju bersama.            

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri