JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk mengeluhkan kondisi pasar farmasi saat ini. "Pada umumnya berat dengan beralihnya pasar obat resep ke obat generik," ujar Steven Setiawan, Corporate Secretary PT Pyridam Farma Tbk kepada KONTAN, Jumat (28/7). Kondisi ini menjadi alasan mengapa emiten yang berkode PYFA tersebut tidak mencicipi pertumbuhan bisnis di kuartal II 2017. Berdasarkan laporan keuangan, sampai kuartal II 2017 PYFA hanya memperoleh pendapatan bersih Rp 106 miliar. Nilai ini turun 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 113 miliar. Sementara laba tahun berjalan jeblok 115,2% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,2 miliar. Dengan kondisi pasar seperti sekarang, Steven mengaku tidak menetapkan target kinerja yang muluk-mulu di tahun ini. "Setidaknya pendapatan diharapkan bisa sama dengan tahun lalu yakni Rp 216 miliar," ujarnya.
Bisnis lesu, Pyridam tak patok kinerja tumbuh
JAKARTA. PT Pyridam Farma Tbk mengeluhkan kondisi pasar farmasi saat ini. "Pada umumnya berat dengan beralihnya pasar obat resep ke obat generik," ujar Steven Setiawan, Corporate Secretary PT Pyridam Farma Tbk kepada KONTAN, Jumat (28/7). Kondisi ini menjadi alasan mengapa emiten yang berkode PYFA tersebut tidak mencicipi pertumbuhan bisnis di kuartal II 2017. Berdasarkan laporan keuangan, sampai kuartal II 2017 PYFA hanya memperoleh pendapatan bersih Rp 106 miliar. Nilai ini turun 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 113 miliar. Sementara laba tahun berjalan jeblok 115,2% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,2 miliar. Dengan kondisi pasar seperti sekarang, Steven mengaku tidak menetapkan target kinerja yang muluk-mulu di tahun ini. "Setidaknya pendapatan diharapkan bisa sama dengan tahun lalu yakni Rp 216 miliar," ujarnya.