Bisnis makanan ringan Mayora Indah (MYOR) diyakini tumbuh tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) meyakini bisnis makanan ringan di tahun 2021 tetap memiliki prospek yang positif walau dunia masih diliputi oleh pandemi Covid-19.

Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan menyampaikan, makanan ringan yang dijual MYOR termasuk dalam segmen bisnis package foods. Adapun segmen bisnis MYOR lainnya adalah package beverages. Kedua segmen ini memberikan kontribusi yang tidak jauh berbeda bagi MYOR.

Ia tidak menjelaskan secara khusus target penjualan makanan ringan MYOR. Namun, target penjualan dari kombinasi segmen package foods dan package beverage MYOR di tahun ini dipatok tumbuh sebesar 10%.


Baca Juga: Ramayana Lestari Sentosa (RALS) berencana buyback, simak tanggapan analis

Untuk mengoptimalkan penjualan makanan ringan, MYOR selalu berusaha memastikan ketersediaan produk tersebut baik di toko-toko tradisional, minimarket, maupun supermarket. “Kami berupaya menghadirkan produk-produk berkualitas yang dibutuhkan dan sesuai dengan selera konsumen,” ujar dia, Senin (8/3).

Pihak MYOR juga menilai bahwa prospek penjualan produk ke pasar ekspor di tahun ini bakal lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hal ini didasari oleh harapan bahwa pandemi Covid-19 akan lebih terkendali sehingga memberi optimisme bagi masyarakat untuk terus melakukan kegiatan dan bisnis pun menjadi berkembang.

Mengutip berita sebelumnya, MYOR cukup getol mengekspor produk makanan ringan ke luar negeri. Salah satunya, produk permen Kopiko mampu menduduki peringkat pertama dalam pangsa pasar di Filipina.

Ada pula produk bermerek Beng-Beng yang menjadi pemimpin pasar di Thailand. “Pasar bagi produk Mayora pada dasarnya masih terbuka sangat luas,” tutur Yuni.

Baca Juga: Di 2021, Jasa Marga (JSMR) andalkan pendanaan dari perbankan, obligasi dan divestasi

Lebih lanjut, Manajemen MYOR dipastikan akan selalu meluncurkan produk-produk makanan ringan baru, baik dalam bentuk varian rasa baru maupun produk yang benar-benar baru. Peluncuran produk baru tersebut tentu didasari oleh riset pasar yang telah MYOR lakukan.

Hingga kuartal III-2020, MYOR mengalami penurunan penjualan sebesar 2,11% (yoy) menjadi Rp 17,58 triliun. Di sisi lain, laba bersih perusahaan tersebut melesat 41,81% (yoy) menjadi Rp 1,56 triliun.

Selanjutnya: Darmi Bersaudara (KAYU) targetkan penjualan tahun ini bisa meningkat hingga 100%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi