KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan bisnis PT Mayora Indah Tbk (MYOR) berpotensi cerah seiring ekspansi pabrik dan perluasan pasar ekspor. Namun, di satu sisi MYOR masih berjuang untuk catatkan pertumbuhan laba bersih di tengah kenaikan harga bahan baku. Di sepanjang semester I 2021, pendapatan MYOR tumbuh 18,68% year on year (yoy) menjadi Rp 13,15 triliun. Namun, laba bersih MYOR masih terkoreksi 0,08% yoy ke Rp 930 miliar. Analis RHB Sekuritas Indonesia,, Michael Wilson Setjoadi, mengatakan laba bersih MYOR terkoreksi karena margin menurun. Tren kenaikan harga komoditas saat ini membuat harga bahan baku MYOR naik dan menekan margin.
MYOR Chart by TradingView Sementara, Willy Goutama Analis Maybank Kim Eng Sekuritas menulis dalam risetnya, prospek pertumbuhan kinerja MYOR dalam jangka menengah akan cerah disokong penambahan kapasitas pabrik dan penjualan ekspor yang lebih luas. Ekspansi pabrik MYOR yang mulai dibangun pada kuartal IV-2021 berpotensi meningkatkan kapasitas produksi wafer dan biskuit sebesar 15%-20%. Dengan begitu, Willy memproyeksikan CAGR di 2020-2023 berpotensi naik ke 14% dari 11% di 2016-2019. Baca Juga: Simak rekomendasi analis untuk saham INDF, ICBP, MYOR, dan UNVR Editor: Noverius Laoli