KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sedikit usaha rintisan Indonesia yang mendapat perhatian dunia internasional. Salah satunya, McEasy,
startup layanan teknologi di bidang transportasi dan rantai pasok yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur. Belum lama ini, startup yang memulai usaha pada 2019 tersebut masuk jajaran Forbes Asia 100 To Watch 2024. Ini adalah daftar 100
startup dan UKM dari berbagai sektor industri di kawasan Asia Pasifik yang secara kolektif telah mendapatkan investasi senilai lebih dari US$ 2 miliar. Beberapa kriteria penilaiannya adalah perusahaan milik pribadi, pendapatan tahunan tidak lebih dari US$ 50 juta, dan jumlah pendanaan tidak lebih dari US$ 100 juta hingga 7 Agustus 2024.
Sejauh ini, McEasy sudah mendapat beberapa injeksi modal. Pada Juli 2022, McEasy mendapatkan pendanaan Seri A senilai US$ 6,5 juta atau sekitar Rp 97 miliar) dari East Ventures. Di Juni 2024, McEasy memperoleh pendanaan Seri A+ senilai mencapai US$ 11 juta atawa berkisar Rp 178 miliar dari Granite Asia.
Baca Juga: Bantu Startup Bertumbuh, Grab Kembali Menggelar Grab Ventures Velocity Co-Founder McEasy Raymond Sutjiono menyampaikan, penghargaan tersebut membuat McEasy terus berupaya memberikan solusi inovatif untuk menjawab tantangan dan mendigitalisasi ekosistem transportasi dan rantai pasok di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini jumlah mitra yang McEasy layanai sudah tumbuh 6 kali lipat dari awal usaha. Kini, mitra McEasy tembus lebih dari 1.500 perusahaan di Indonesia. Raymond bilang, McEasy bakal terus meningkatkan pencapaian tersebut. Salah satunya, dengan menyasar pasar transportasi dan pergudangan di kota-kota tier dua dan tiga. Tanpa memerinci, dia memperkirakan, McEasy akan melakukan investasi besar di segmen pasar itu. "McEasy fokus untuk berkembang tiga kali lipat tahun ke tahun. Kami juga menargetkan pertumbuhan hingga ke kota tier dua dan tiga yang potensinya cukup tinggi," katanya kepada KONTAN, Jumat (6/9). Untuk memastikan target bisnis tersebut tercapai, Raymond mengungkapkan, ada sejumlah tantangan. Misalnya, masih kurangnya integrasi di rantai pasok pergudangan, metode manajemen perusahaan transportasi masih belum efisien, dan sektor sumber daya manusia seperti pengemudi yang perlu terus dilakukan pembinaan. Selain itu, pemain logistik pada umumnya memiliki batasan dalam menjamin level layanan yang optimal ke pemilik kargo atau logistik yang jadi klien mereka. Makanya, Raymond berharap, layanan McEasy Platform (MEP) bisa memberikan serangkaian solusi komprehensif untuk mengatasi tantangan dalam ekosistem logistik. Baik itu untuk manajemen armada, pengiriman logistik secara menyeluruh, maupun pemeliharaan kendaraan.
Saat ini, McEasy menawarkan tiga layanan. Ada Vehicle Smart Management System (VSMS), Transportation Management System (TMS), dan Smart Driver App.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Markus Sumartomjon