KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk memprediksi industri makanan masih bisa tumbuh. Hernie Raharja, Food Director PT Unilever Indonesia Tbk menjelaskan, secara garis besar tren bisnis makanan masih positif. Meski demikian di tahun 2018 punya tantangan besar karena ada perubahan daya tarik bagi konsumen kelas atas dan bawah. Selain itu tantangan berasal dari gejolak di semua industri. Sumbernya dari deflasi di industri pertanian yang berimbas ke daya beli masyarakat kelas bawah. "Kami harapkan proyek pemerintah bisa jalan supaya konsumsi masyarakat bisa bertumbuh," jelas Hernie, Kamis (30/11) Menurutnya pada divisi makanan, Unilever Indonesia masih bisa bertumbuh. Sayangnya dari target penjualan dan produk baru yang akan diluncurkan belum dibeberkan "Kita tetap akan lanjutkan strategi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dari produk Kecap Bango dan juga Royko," jelas Hernie.
Bisnis melambat, Unilever optimistis 2018 membaik
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk memprediksi industri makanan masih bisa tumbuh. Hernie Raharja, Food Director PT Unilever Indonesia Tbk menjelaskan, secara garis besar tren bisnis makanan masih positif. Meski demikian di tahun 2018 punya tantangan besar karena ada perubahan daya tarik bagi konsumen kelas atas dan bawah. Selain itu tantangan berasal dari gejolak di semua industri. Sumbernya dari deflasi di industri pertanian yang berimbas ke daya beli masyarakat kelas bawah. "Kami harapkan proyek pemerintah bisa jalan supaya konsumsi masyarakat bisa bertumbuh," jelas Hernie, Kamis (30/11) Menurutnya pada divisi makanan, Unilever Indonesia masih bisa bertumbuh. Sayangnya dari target penjualan dan produk baru yang akan diluncurkan belum dibeberkan "Kita tetap akan lanjutkan strategi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dari produk Kecap Bango dan juga Royko," jelas Hernie.