Bisnis Menggiurkan, SPBU Swasta Bakal Makin Menjamur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta diproyeksi bakal makin menjamur. Sejumlah badan usaha swasta mengonfirmasi masih akan menambah SPBU-SPBU baru.

Dalam acara peluncuran produk bahan bakar minyak (BBM) terbarunya di kelas research octane number (RON) 95, yakni BP Ultimate yang dilangsungkan pada Rabu (2/11), Presiden Direktur BP-AKR, Peter Molloy mengungkapkan bahwa BP AKR memiliki ambisi untuk terus menambah jumlah SPBU-nya hingga mencapai setidaknya 350 unit pada tahun 2030 mendatang.

Jumlah tersebut setara 10 kali lipat lebih dibanding jumlah SPBU BP AKR saat ini. Berdasarkan data BP AKR, jumlah SPBU milik perusahaan patungan antara BP dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) tersebut baru mencapai 34 unit saat ini. Peredarannya tersebar di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur.


Menurut rencana, upaya untuk mengejar target 350 SPBU bakal dicapai secara bertahap.

“Saat ini SPBU kami berjumlah 34. Kami harap jumlah tersebut bakal bertambah menjadi 40 SPBU dalam beberapa bulan ke depan, lalu kembali bertambah jadi minimal 50 SPBU pada tahun depan,” ujar Peter.

Baca Juga: Adu Murah Harga BBM di Kelas RON 92

BP AKR tidak merinci wilayah mana saja yang kira-kira menjadi target lokasi dalam agenda penambahan SPBU perusahaan. Yang terang, Direktur Marketing BP-AKR Vanda Laura mengatakan, pihaknya tidak menutup opsi untuk menambah SPBU di luar Jabodetabek dan Jawa Timur.

“Tidak menutup kemungkinan karena kalau untuk ngejar ke 350 patinya kami juga akan melihat area-area potensi lain,” ujar Vanda ketika ditemui usai acara peluncuran BP Ultimate hari ini (2/11).

BP AKR bukan satu-satunya badan usaha swasta yang mencanangkan penambahan jaringan SPBU. Selain BP AKR, Shell Indonesia juga mengonfirmasi masih akan memperluas jaringan SPBU-nya.

“Shell terus berkomitmen untuk memperluas jaringan SPBU, baik di kota besar maupun kota kecil dan kabupaten terutama di lima provinsi di Indonesia,” ujar Budhi Rinaldi Sianipar, VP Network Mobility Shell Indonesia, tanpa menyebutkan jumlah penambahan unit yang direncanakan saat dihubungi Kontan.co.id (2/11).

Sejalan dengan komitmen yang ditegaskan oleh Budhi, jumlah SPBU Shell meningkat di sepanjang tahun berjalan 2022. Per akhir 2021 lalu, Shell baru memiliki 167 SPBU. Selang beberapa bulan kemudian, jumlah tersebut telah bertambah menjadi 193 SPBU.

“SPBU Shell tersebar di lima provinsi, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatra Utara,” ujar Budhi.

Baca Juga: Harga BBM di SPBU BP Indonesia dan Shell Belum Berubah, Pertamina Umumkan Harga Baru

Belum ketahuan apakah pemain BBM lainnya, yakni Vivo Energy  Indonesia, juga memiliki agenda untuk memperbanyak jumlah SPBU-nya atau tidak dalam beberapa waktu ke depan. Kontan.co.id belum memperoleh informasi seputar hal ini dari pemain anyar BBM di tanah air tersebut.

Saat ini, Pertamina, dengan jumlah SPBU-nya yang mencapai ribuan, masih jadi pemain dominan dalam penyaluran BBM. Laporan Tahunan PT Pertamina (Persero) untuk tahun buku 2021 menyebutkan, jumlah SPBU Pertamina mencapai 11.661 unit per akhir 2021.

Secara terperinci, jumlah tersebut terdiri atas SPBU Reguler sebanyak 6.109 SPBU, SPBU Mini dan Modular 357 SPBU, SPBU Kompak 749 SPBU, SPBU Nelayan 381 SPBU, dan Pertashop 4.065 unit. Selain itu, terdapat pula Agen Minyak Tanah yang jumlahnya mencapai 291 agen.

Sepanjang tahun berjalan 2022, jumlah SPBU Pertamina sudah kembali bertambah. “Saat ini terdapat lebih dari 13 ribu lembaga penyalur resmi (ekuivalen 13 ribu titik SPBU)  Pertamina,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting saat dihubungi Kontan.co.id (2/11).

Irto memastikan, Pertamina akan terus mendorong pembangunan lembaga penyalur sebagai upaya pemerataan dan kemudahan akses energi untuk masyarakat hingga ke wilayah pelosok.

“Selain menjangkau daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal), Pertamina juga akan menguatkan lembaga penyalur resmi di jalur tol dan daerah pemukiman,” tandas Irto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari