JAKARTA. Perolehan dana kelolaan dana pensiun pensiun lembaga keuangan (DPLK) melambat pada April 2016. Lesunya industri sektor minyak dan gas (migas) membuat pertumbuhan dana kelolaan dana pensiun melambat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada akhir Desember 2015, dana kelolaan di industri DPLK mencapai Rp 47,3 triliun. Sempat melonjak pada Maret 2016 menjadi Rp 53,1 triliun. Namun, pada bulan April melambat menjadi Rp 53,4 triliun. Nur Hasan Kurniawan, Wakil Ketua Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PDPLK) bilang, kondisi ini terjadi karena kinerja industri migas belum juga membaik. Imbasnya, pelaku usaha yang menyiapkan dana pesangon lewat DPLK pun menurun.
Bisnis migas lesu, dana kelolaan DPLK melambat
JAKARTA. Perolehan dana kelolaan dana pensiun pensiun lembaga keuangan (DPLK) melambat pada April 2016. Lesunya industri sektor minyak dan gas (migas) membuat pertumbuhan dana kelolaan dana pensiun melambat. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pada akhir Desember 2015, dana kelolaan di industri DPLK mencapai Rp 47,3 triliun. Sempat melonjak pada Maret 2016 menjadi Rp 53,1 triliun. Namun, pada bulan April melambat menjadi Rp 53,4 triliun. Nur Hasan Kurniawan, Wakil Ketua Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PDPLK) bilang, kondisi ini terjadi karena kinerja industri migas belum juga membaik. Imbasnya, pelaku usaha yang menyiapkan dana pesangon lewat DPLK pun menurun.