JAKARTA - Emiten pelayaran, PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) optimistis terhadap prospek bisnis
offshore support vessel (OSV) di sisa tahun 2024. Investor Relations Wintermar Offshore Marine, Pek Swan Layanto mengungkapkan telah terjadi pemulihan yang signifikan dalam investasi global di sektor minyak dan gas.
Salah satu faktor pemulihan itu dipicu oleh permintaan yang meningkat serta prioritas pada ketahanan energi. "Pasar OSV menunjukkan tren yang positif tahun ini, dengan meningkatnya investasi di sektor hulu migas
. Terutama di offshore deepwater sehingga meningkatkan permintaan untuk kapal OSV higher value," kata dia saat dihubungi kontan, Minggu (30/6). Kapal yang banyak dicari adalah k
apal dynamic positioning (DP) yang dipakai untuk 'deepwater' atau laut dalam. Peningkatan permintaan ini sejalan dengan upaya global untuk memperkuat keamanan energi dan diversifikasi sumber daya energi. Ditambah lagi adanya
tren penguatan dollar Amerika Serikat (AS), WINS mengaku kecipratan dampak positif. Pasalnya, sebagian besar pendapatan perseroan dalam bentuk USD. "Mayoritas pendapatan kami dalam bentuk USD sementara sebagian besar pengeluaran kami dalam IDR. Karena laporan finansial dicatat dalam USD, dengan pelemahan Rupiah, maka ongkos yang dalam rupiah memberikan keuntungan waktu rupiah lemah," jelasnya.
Untuk itu, pada
semester kedua tahun ini perseroan berencana untuk kembali mengakuisisi kapal OSV. Ia juga mengungkapkan bahwa hingga Juni 2024, WINS sudah menyerap belanja modal sebesar US$ 13,9 juta. Baca Juga: Wintermar (WINS) Targetkan Pertumbuhan Laba pada Tahun 2024, Ini Penopangnya Adapun, pada tahun ini, WINS menyiapkan alokasi belanja modal atau
capital expenditure (Capex) sebesar US$ 35,0 juta. "Kami berencana untuk kembali mengakuisisi kapal OSV. Hingga Juni 2024, capex sudah digunakan sebesar US$ 13,9 juta dari total US$ 35 juta yang dianggarkan untuk tahun ini," pungkasnya.
WINS
juga memproyeksikan laba yang lebih tinggi pada tahun 2023. Salah satu alasan untuk ini adalah kenaikan tarif sewa yang diperkirakan akan meningkat dari tahun sebelumnya. Peningkatan tarif sewa, khususnya di segmen
high tier, mendorong kenaikan margin menjadi 27,1% pada kuartal I-2024 dari 20,7% pada tahun 2023. Pek Swan bilang, sejauh ini
pertumbuhan bisnis kuartal pertama sangat baik karena aktivitas yang luar biasa di sektor minyak dan gas, terutama di Asia Tenggara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih