JAKARTA. Bisnis PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) makin gemilang pada kuartal ketiga tahun ini. Penjualan bahan bakar minyak (BBM), bahan kimia dan manufaktur mengalami kenaikan ketimbang periode yang sama pada tahun lalu. Rata-rata kenaikan volume penjualan AKR pada kuartal ketiga tahun ini naik sebesar 23%-35%.Sekretaris Perusahaan PT AKR Vembu Suresh menjelaskan, pada sembilan bulan pertama tahun ini, volume penjualan BBM mencapai 950.691 Kiloliter (KL) atau tumbuh 35%. "Penjualan BBM merepresentasikan 60% dari total penjualan AKRA. Penjualan BBM naik karena meningkatknya permintaan di sektor tambang, khususnya di wilayah Indonesia Timur," kata Suresh kepada KONTAN, Sabtu (30/10).Sedangkan untuk penjualan kimia dasar melompat sebesar 26% menjadi 826.828 metriks ton. Kemudian penjualan bahan kimia untuk manufaktur juga naik 23% dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam bidang logistik juga terjadi kenaikan volume kargo curah sebesar 20% menjadi 5,376,498 metriks ton. Sedangkan kargo kontainer mengalami kenaikan volume 3% YoY menjadi 143,070 TEUs.Operasi lima pelabuhan sungai milik AKRA di China juga mengalami pertumbuhan dua dijit dengan lalu lintas kargo curah naik 10% menjadi 3,228,106 MT dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Hingga akhir tahun, AKR optimis bisa mengerek kenaikan penjualan BBM mencapai 1,3 juta KL. Tahun lalu, penjualan BBM AKR hanya sebesar 1,025 juta KL."Penjualan BBM AKR lebih kepada industri, belum merambah kepada retail. Penjualan secara retail hanya membantu Pertamina untuk mendistribusikan BBM bersubsidi," jelas Suresh.Selama ini, AKR menjual BBM kepada industri pertambangan batubara, pembangkit tenaga listrik, perkapalan dan industri perikanan. Diantara keempat konsumennya, Vembu bilang, kontribusi penjualan yang paling besar didapatkan dari industri tambang batu bara. "Lebih dari 50% total volume penjualan BBM AKR kepada industri tambang batubara," katanya.Rencana ke depan, AKR berniat untuk merambah bisnis BBM subsidi. Alasannya, pasar BBM cukup besar di Indonesia. Dan tiap tahunnya makin lama meningkat. Khususnya untuk pasar BBM subsidi. Saat ini, pasar BBM di Indonesia mencapai 62 juta KL. Untuk pasar non subsidi mencapai 25 juta KL sedangkan untuk pasar subsidi mencapai 37 juta KL. "Untuk BBM non subsidi kita sudah mulai dari sekarang dengan membantu Pertamina mendistribusikan BBM subsidi," terang Vembu.Sepanjang dua tahun ini, AKR berhasil memenangkan tender BBM subsidi mendampingi Pertamina. Tahun ini, AKR bersama dengan Petronas melakukan pendistribusian BBM subsidi. Sedangkan untuk tahun depan, hanya AKR sendiri yang akan membantu Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi.Menurut Vembu, strategi yang akan dilakukan pada tahun depan adalah meningkatkan pertumbuhan volume penjualan pada sektor pertambangan, energi, dan kelautan. Kedua, Meningkatkan tingkat utilisasi kapasitas penggunaan terminal BBM. Ketiga, Meningkatkan volume penjualan pada bisnis trading dan distribusi, bekerja sama dengan principal. "Kita akan fokus pada pasar domestik khususnya pada bisnis manufaktur," kata Vembu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisnis minyak AKRA makin mengkilap
JAKARTA. Bisnis PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) makin gemilang pada kuartal ketiga tahun ini. Penjualan bahan bakar minyak (BBM), bahan kimia dan manufaktur mengalami kenaikan ketimbang periode yang sama pada tahun lalu. Rata-rata kenaikan volume penjualan AKR pada kuartal ketiga tahun ini naik sebesar 23%-35%.Sekretaris Perusahaan PT AKR Vembu Suresh menjelaskan, pada sembilan bulan pertama tahun ini, volume penjualan BBM mencapai 950.691 Kiloliter (KL) atau tumbuh 35%. "Penjualan BBM merepresentasikan 60% dari total penjualan AKRA. Penjualan BBM naik karena meningkatknya permintaan di sektor tambang, khususnya di wilayah Indonesia Timur," kata Suresh kepada KONTAN, Sabtu (30/10).Sedangkan untuk penjualan kimia dasar melompat sebesar 26% menjadi 826.828 metriks ton. Kemudian penjualan bahan kimia untuk manufaktur juga naik 23% dibandingkan dengan tahun lalu. Dalam bidang logistik juga terjadi kenaikan volume kargo curah sebesar 20% menjadi 5,376,498 metriks ton. Sedangkan kargo kontainer mengalami kenaikan volume 3% YoY menjadi 143,070 TEUs.Operasi lima pelabuhan sungai milik AKRA di China juga mengalami pertumbuhan dua dijit dengan lalu lintas kargo curah naik 10% menjadi 3,228,106 MT dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Hingga akhir tahun, AKR optimis bisa mengerek kenaikan penjualan BBM mencapai 1,3 juta KL. Tahun lalu, penjualan BBM AKR hanya sebesar 1,025 juta KL."Penjualan BBM AKR lebih kepada industri, belum merambah kepada retail. Penjualan secara retail hanya membantu Pertamina untuk mendistribusikan BBM bersubsidi," jelas Suresh.Selama ini, AKR menjual BBM kepada industri pertambangan batubara, pembangkit tenaga listrik, perkapalan dan industri perikanan. Diantara keempat konsumennya, Vembu bilang, kontribusi penjualan yang paling besar didapatkan dari industri tambang batu bara. "Lebih dari 50% total volume penjualan BBM AKR kepada industri tambang batubara," katanya.Rencana ke depan, AKR berniat untuk merambah bisnis BBM subsidi. Alasannya, pasar BBM cukup besar di Indonesia. Dan tiap tahunnya makin lama meningkat. Khususnya untuk pasar BBM subsidi. Saat ini, pasar BBM di Indonesia mencapai 62 juta KL. Untuk pasar non subsidi mencapai 25 juta KL sedangkan untuk pasar subsidi mencapai 37 juta KL. "Untuk BBM non subsidi kita sudah mulai dari sekarang dengan membantu Pertamina mendistribusikan BBM subsidi," terang Vembu.Sepanjang dua tahun ini, AKR berhasil memenangkan tender BBM subsidi mendampingi Pertamina. Tahun ini, AKR bersama dengan Petronas melakukan pendistribusian BBM subsidi. Sedangkan untuk tahun depan, hanya AKR sendiri yang akan membantu Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi.Menurut Vembu, strategi yang akan dilakukan pada tahun depan adalah meningkatkan pertumbuhan volume penjualan pada sektor pertambangan, energi, dan kelautan. Kedua, Meningkatkan tingkat utilisasi kapasitas penggunaan terminal BBM. Ketiga, Meningkatkan volume penjualan pada bisnis trading dan distribusi, bekerja sama dengan principal. "Kita akan fokus pada pasar domestik khususnya pada bisnis manufaktur," kata Vembu.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News