Bisnis mobil bekas diramal flat tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil bekas (mobkas) tahun ini diprediksi akan turun. Tahun depan, pebisnis mobkas pun masih waswas mengingat tahun politik yang digadang-gadang akan menahan transaksi.

Chief Commercial Officer OLX Indonesia, Agung Iskandar menjelaskan tahun ini ada penurunan penjualan transaksi mobil. Dari data OLX, tercatat transaksi jual beli mobil ahun ini diperkirakan sebesar 2,2 juta unit. Sedangkan tahun lalu sebesar 2,99 juta unit. "Tahun depan kami prediksi akan sama dengan tahun ini," kata Agung kepada Kontan.co.id, Jumat (15/12).

Menurutnya penjualan mobil tahun ini punya beberapa faktor. Pertama, penurunan daya beli konsumen. Kedua, persaingan dengan mobil baru dengan promo harga yang cukup miring. Serta pengketatan approval kredit di mobil bekas, sehingga sebagian calon pembeli tidak bisa membeli mobil bekas melalui kredit.


"Tahun depan, ada tantangan karena ada tahun politik dan daya beli yang diperkirakan sama. Meski ada opportunity dengan adanya model baru yang bermunculan," jelasnya.

Dengan adanya model baru maka pembeli diprediksi akan mengganti model lamanya. Dari catatan KONTAN, beberapa Agen Pemegang Merk (APM) sendiri sudah menyiapkan model-model baru andalan tahun depan meski belum dibeberkan modelnya.

Yusak Hindiarto, Ketua Bursa Mobil Surabaya menjelasan semester I-2017 cenderung stabil. Namun ada penurunan di semester kedua karena banyak mobil baru bermunculan dengan promosi yang membuat harga mobil lama dan baru tak jauh beda. "Selain dari sisi lain ekonomi kita yang kurang menunjang," kata Yusak.

Herjanto Kosasih, Manajer Pemasaran Senior WTC Mangga Dua juga mengakui ada pelemahan daya beli konsumen. Khususnya di masyarakat menengah ke bawah yang saat ini cenderung membeli mobil di harga di bawah Rp 200 juta. Sedangkan beberapa tahun lalu masih banyak yang mau membeli di harga itu.

"Kami masih beruntung karena display di Mangga Dua bisa banyak hampir sekitar 2.227 unit display mobil per hari. Tapi gerai stand alone, banyak yang lesu karena daya beli turun," kata Herjanto kepada KONTAN, Jumat (15/12).

Meski demikian target sebanyak 35 ribu unit yang dipasang tahun ini berhasil dicapai. Per Jumat (15/12), Herjanto mengklaim tercatat sudah mencapai 37.000 unit mobil terjual. "Kami prediksi bisa capai 38.000 sampai tutup tahun naik sedikit dari tahun lalu sekitar 37 ribu," katanya.

Untuk tahun depan Herjanto menargetkan akan pasang target sama dengan tahun ini sebesar 35 ribu unit. Mengingat daya beli yang masih sama serta masuknya tahun politik menahan orang belanja. "Saat seperti ini justru yang untung leasing company karena masyarakat juga lebih pilih kredit mobil. Saat ini 80% pembeli kami pakai kredit belinya padahal dulu hanya 40% saja," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia