Bisnis Modal Ventura bisa naik dua digit



JAKARTA. Industri modal ventura tahun ini diprediksi tumbuh subur. Hal ini tak lepas dari besarnya potensi pasar yang masih bisa digarap para pelaku usaha.

Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo) Jefri R. Sirait mengatakan, potensi pertumbuhan industri masih mencapai dua digit di tahun ini. Hal ini ditopang dari menjamurnya bisnis perusahaan rintisan yang diyakini terus berlanjut.

Terutama dari pengusaha pemula di segmen usaha kecil menengah (UKM). Sekitar 70% dari pembiayaan dan penyertaan yang dilakukan modal ventura mengalir ke segmen tersebut.


Menurut Jefri, potensi pembiayaan ke sektor UKM bisa mencapai Rp 600 triliun. Peranan lembaga keuangan lain dari perbankan dan perusahaan pembiayaan tentu belum cukup memenuhi. "Ini yang kami manfaatkan menjadi potensial market," kata dia.

Namun, Jefri bilang, ada pekerjaan rumah di industri modal ventura. Yakni mengembangkan porsi penyertaan saham. Sejatinya, skema ini merupakan model bisnis sesungguhnya modal ventura.

Untuk itu, modal ventura akan mencari skema pendanaan yang lebih feasible untuk mewujudkannya. Salah satu instrumen yang memungkinkan adalah ventura fund sebagai sumber dana modal ventura untuk disalurkan kepada UKM. Selain itu, dana yang dimiliki sejumlah kementerian dan lembaga untuk pengembangan UKM juga akan disasar.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat per November 2016, ada 62 pemain di industri modal ventura konvensional. Total aset yang dimiliki modal ventura Rp 11 triliun, tumbuh 25% secara year on year. Total pembiayaan dan penyertaan naik 19,1% menjadi Rp 8,12 triliun.

Porsi penyertaan saham selama periode tersebut meningkat dari 14,7% menjadi 23,4%. Sedangkan kontribusi pembiayaan bagi hasil menyusut menjadi 69,1% dari 73,5%.Kenaikan aset dan angka pembiayaan serta penyertaan ini sejalan dengan makin banyaknya jumlah pasangan usaha dari modal ventura.

Selama 11 bulan di 2016, jumlah pasangan usaha menembus 1,1 juta pasangan usaha dari periode yang sama 2015 yakni 817.962 unit. Jumlah pasangan usaha ini didominasi sektor perdagangan, restoran, dan hotel 75,7%. Ada juga dari pertanian, perikanan dan kehutanan sebesar 12,9%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia