JAKARTA. Memasarkan produk pembiayaan multiguna rupanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi perusahaan pembiayaan yang kadung identik dengan pembiayaan otomotif. PT Mandiri Tunas Finance misalnya yang mulai berbisnis multiguna untuk keperluan pendidikan sejak tengah tahun ini. Beberapa bulan lewat, jumlah aplikasi yang masuk masih bisa dihitung jari. "Untuk multiguna pendidikan masih sedikit baru 5 aplikasi," kata Harjanto Tjitohardjojo Direktur MTF, Kamis (8/10). Ia menyebut masih kurangnya sosialisasi jadi penyebab masih rendahnya pembiayaan multiguna mereka. Jadi belum banyak yang tahu soal produk tersebut. Meski kinerjanya masih mini, namun ia menyebut MTF belum menyerah dalam diversifikasi bisnis. Sejumlah perluasan usaha tetap mereka pertimbangkan. Termasuk ikut merangsek ke segmen syariah. "Yang masih dalam penjajakan ada channeling kredit syariah untuk kendaraan," ungkapnya. Sekedar informasi, sampai akhir September kemarin perseroan sudah menyalurkan total kredit sebesar Rp 11,95 triliun. Jumlah ini naik 10.8% secara year on year. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisnis multiguna di Mandiri Tunas masih mini
JAKARTA. Memasarkan produk pembiayaan multiguna rupanya tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bagi perusahaan pembiayaan yang kadung identik dengan pembiayaan otomotif. PT Mandiri Tunas Finance misalnya yang mulai berbisnis multiguna untuk keperluan pendidikan sejak tengah tahun ini. Beberapa bulan lewat, jumlah aplikasi yang masuk masih bisa dihitung jari. "Untuk multiguna pendidikan masih sedikit baru 5 aplikasi," kata Harjanto Tjitohardjojo Direktur MTF, Kamis (8/10). Ia menyebut masih kurangnya sosialisasi jadi penyebab masih rendahnya pembiayaan multiguna mereka. Jadi belum banyak yang tahu soal produk tersebut. Meski kinerjanya masih mini, namun ia menyebut MTF belum menyerah dalam diversifikasi bisnis. Sejumlah perluasan usaha tetap mereka pertimbangkan. Termasuk ikut merangsek ke segmen syariah. "Yang masih dalam penjajakan ada channeling kredit syariah untuk kendaraan," ungkapnya. Sekedar informasi, sampai akhir September kemarin perseroan sudah menyalurkan total kredit sebesar Rp 11,95 triliun. Jumlah ini naik 10.8% secara year on year. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News