Bisnis Multiguna yang Dijalankan Industri Multifinance Diprediksi Masih Moncer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kemudahan meminjam uang melalui fintech P2P lending, tampaknya hal tersebut tak menyurutkan bisnis multiguna di industri multifinance. Beberapa penyelenggara pun mencatat pertumbuhan yang signifikan sepanjang 2021 dan diproyeksi masih berlanjut di 2022.

Memang, jika dilihat secara industri, OJK mencatat per Desember 2021 pertumbuhan bisnis multiguna ini masih tumbuh mini 0,5% dari bulan sebelumnya. Adapun, nilainya menjadi Rp 206,9 triliun dari sebelumnya Rp 205,8 triliun.

Wakil Direktur Adira Finance Danny Hendarko pun mengungkapkan bahwa tahun ini bisnis multiguna masih memiliki peluang untuk tumbuh. Bukan tanpa alasan, Danny menyebut di kala kondisi mulai kembali normal ada kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang juga meningkat. “Kan yang mau berkembang lagi usahanya di tahun ini, pasti butuh modal lagi tuh nah itu peluangnya,” ujar Danny.


Sekadar informasi, penyaluran dana multiguna di Adira Finance sepanjang 2021 naik 35% menjadi Rp 4 triliun. Adapun, Danny menyebutkan pertumbuhan tersebut juga dikarenakan sepanjang 2020, Adira Finance lebih selektif dalam menyalurkannya.

Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan Inti Artha Multifinance

Di tahun ini, Danny mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan penyaluran dana multiguna bisa mencapai Rp 7 triliun. Hal tersebut juga didorong dengan kemampuan bayar nasabah yang mulai pulih.

Sementara itu, CIMB Niaga Finance (CNAF) juga memproyeksikan peningkatan realisasi kredit untuk produk multiguna bisa mencapai sebesar 20% di 2022. Adapun, realisasi kreditnya sepanjang 2021 tercatat mencapai Rp 1,6 triliun atau tumbuh hampir 2,8 kali lipat.

Meski memproyeksikan tumbuh, Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman pun masih selektif dalam menyalurkan fasilitas   multiguna dengan hanya memberikan pada existing nasabah yang mempunyai kualitas yang baik. CNAF pun menawarkan bunga 0.47% hingga 0.77% flat per bulan.

“Hal itu kami lakukan untuk memastikan perseroan akan terus tumbuh secara bertanggung jawab guna menghasilkan profit yang maksimal,” ujar Ristiawan.

Selain itu, ada juga Clipan Finance yang juga tampaknya serius dalam menjalankan bisnis multiguna ini dengan produknya dana tunai. Perusahaan bahkan sedang mencoba untuk membuat aplikasi untuk produk tersebut.

Baca Juga: Kontribusi Pembiayaan Multifinance Lewat Kanal Digital Terus Didorong

Bukan tanpa alasan, upaya tersebut dilakukan untuk mendorong bisnis multiguna ini mencapai targetnya tahun ini yang mencapai Rp 600 miliar. Sepanjang 2021 yang lalu, kredit dana tunai yang disalurkan Clipan Finance mencapai Rp 351 miliar.

Dalam penawarannya, Clipan Finance memiliki dua jenis untuk produk dana tunai ini yaitu pencairan 75% dari nilai kendaraan tahun 2018-2021 dengan bunga sekitar 6% hingga 7% dengan jangka waktu 3 tahun. Selanjutnya ada yang pencairan hingga 90% nilai kendaraan dengan bunga sekitar 8% hingga 9% dengan jangka waktu 3 tahun dan tahun kendaraan maksimal 10 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi