KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah mengumumkan kinerja keuangan hingga kuartal III-2023. Salah satu unit bisnis GOTO yang menjadi sorotan, yakni on demand services (ODS). Bisnis ini semakin mendekati titik impas dari EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA). Lini bisnis ODS, termasuk di dalamnya Gojek dan GoFood, mencapai adjusted EBITDA minus Rp 48 miliar pada periode kuartal III-2023. Membaik hingga 95% dibandingkan kuartal III-2022 yang tercatat minus Rp 962 miliar. Lini ODS mencatatkan adjusted EBITDA yang paling baik dibandingkan e-commerce atau Tokopedia yang masih minus Rp 222 miliar, financial technology minus Rp 388 miliar dan GoTo Logistics yang tercatat minus Rp 113 miliar.
Adjusted EBITDA adalah ukuran keuangan non Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Ukuran ini memiliki komponen rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusutan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi. Lini bisnis ODS mencatatkan pendapatan bruto Rp8,88 triliun pada periode Januari-September 2023, tumbuh 5% secara tahunan atau year on year (yoy). Lini ODS mencatatkan beban insentif dan pemasaran berkurang 25% dibandingkan setahun sebelumnya, mencatatkan penghematan senilai Rp663 miliar pada kuartal ini. Baca Juga: 3 Bulan Menjabat, Patrick Walujo Pangkas Rugi GOTO Q3-2023 hingga 53% Peningkatan pendapatan ditopang oleh sejumlah ekspansi GOTO kepada mass market dan konsumen yang peka terhadap harga. Beberapa produknya adalah GoCar Hemat yang mengalami pertumbuhan pesanan per jam sebanyak lebih dari 35%. Kemudian GoFood Hemat yang mendorong mitra driver mengalami peningkatan pesanan per jam sebanyak hampir tiga kali lipat.