Bisnis Pelayaran Tetap Prospektif, Khususnya Angkutan Komoditas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) optimis bisnis angkutan komoditas di tahun ini akan lebih baik. Dengan demikian, perseroan pun membidik pendapatan bisa mencapai US$ 100 juta. 

Direktur Utama PT IMC Pelita Logistik Iriawan Ibarat melihat prospek bisnis pelayaran tetap akan menjanjikan terutama pada jasa angkutan komoditas. Menurutnya, permintaan angkutan batubara dengan kapal masih sustainable.

“Sehingga batubara masih menjadi pilihan basic industrial needs di tahun 2023 ini,” ujar Iriawan saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/2). 


Baca Juga: Kenaikan Harga Komoditas Mengibarkan Kinerja Pelita Samudera Shipping (PSSI)

Sementara dari sisi laba bersih, perseroan optimis bisa meraih laba sebesar US$ 40 juta. Perkiraannya, kontribusi terbesar akan di dorong dari segmen usaha Fasilitas Muatan Apung/Floating Loading Facility (FLF). 

Lebih lanjut, PSSI juga memastikan akan kembali menambah armada kapal baru pada 2023. Hal ini didukung oleh ketersediaan dana kas perusahaan yang diklaim cukup memadai.  

Iriawan mengatakan, PSSI akan menambah setidaknya enam armada di tahun ini. Untuk itu, perusahaan bakal mengucurkan capital expenditure atau belanja modal sebesar US$ 31  juta yang sebagian akan dipakai untuk menambah kapal baru. 

“Dana juga akan digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan armada,” tuturnya. 

Hingga kini, PSSI memiliki sebanyak 82 armada yang terdiri dari 2 Floating Loading Facility (FLF), 38 kapal tunda atau Tug Boat, 35 tongkang atau Barge, serta 5 unit kapal curah besar atau mother vessel (MV). 

 
PSSI Chart by TradingView

Selain dari sisi persediaan armada, PSSI juga menjalankan beberapa strategi tahun ini. Di antaranya melakukan peremajaan setiap armada, melakukan diversifikasi kargo non-batubara serta fokus pada margin profit. 

Oleh karena itu, PSSI tetap menjaga hubungan dengan para pelanggan eksisting maupun calon pelanggan baru untuk melanjutkan kontrak kerja, baik jangka pendek ataupun jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .