KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit diklaim mencatatkan pertumbuhan kinerja dari jumlah kredit yang dijamin. Di mana volume kredit yang dijamin pelaku bisnis ini mampu naik sampai dua digit. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan November 2017 kemarin, jumlah outstanding kredit yang dijamin oleh pelaku usaha di sektor ini mencapai Rp 173,73 triliun. Angka tersebut naik 33,4% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebanyak Rp 130,2 triliun. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menyebut sejumlah faktor masih menjadi pendorong pertumbuhan angka outstanding kredit yang dijamin hingga mendekati akhir tahun lalu. Salah satunya didorong oleh pelaku industri penjaminan yang makin aktif menggali potensi pasar. Capaian sampai sebelas bulan pertama tahun lalu pun memenuhi target di industri ini. Asosiasi sebelumnya yakin pertumbuhan industri penjaminan bisa melewati angka 30% sepanjang 2017. Menurut Dian, peranan dari industri penjaminan kredit makin dikenal. Pasalnya, pelaku usaha penjaminan kredit makin banyak menggandeng sejumlah lembaga untuk memasarkan produk-produk yang dimiliki. Di sisi lain, permintaan untuk produk penjaminan kredit pun semakin meningkat. Terlebih penjaminan kredit dari segmen UKMN. "Segmen UMKM selama ini merupakan fokus utama dari industri penjaminan," kata dia belum lama ini. Ia menambahkan kondisi bisnis di sektor UMKM juga masih bertumbuh secara positif. Di antaranya dari kebutuhan kredit pelaku usaha yang terus meningkat seiring perkembangan usaha. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisnis penjaminan kredit diramal tumbuh subur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri penjaminan kredit diklaim mencatatkan pertumbuhan kinerja dari jumlah kredit yang dijamin. Di mana volume kredit yang dijamin pelaku bisnis ini mampu naik sampai dua digit. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai bulan November 2017 kemarin, jumlah outstanding kredit yang dijamin oleh pelaku usaha di sektor ini mencapai Rp 173,73 triliun. Angka tersebut naik 33,4% dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebanyak Rp 130,2 triliun. Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta menyebut sejumlah faktor masih menjadi pendorong pertumbuhan angka outstanding kredit yang dijamin hingga mendekati akhir tahun lalu. Salah satunya didorong oleh pelaku industri penjaminan yang makin aktif menggali potensi pasar. Capaian sampai sebelas bulan pertama tahun lalu pun memenuhi target di industri ini. Asosiasi sebelumnya yakin pertumbuhan industri penjaminan bisa melewati angka 30% sepanjang 2017. Menurut Dian, peranan dari industri penjaminan kredit makin dikenal. Pasalnya, pelaku usaha penjaminan kredit makin banyak menggandeng sejumlah lembaga untuk memasarkan produk-produk yang dimiliki. Di sisi lain, permintaan untuk produk penjaminan kredit pun semakin meningkat. Terlebih penjaminan kredit dari segmen UKMN. "Segmen UMKM selama ini merupakan fokus utama dari industri penjaminan," kata dia belum lama ini. Ia menambahkan kondisi bisnis di sektor UMKM juga masih bertumbuh secara positif. Di antaranya dari kebutuhan kredit pelaku usaha yang terus meningkat seiring perkembangan usaha. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News