Bisnis penjaminan kredit makin mekar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen penjaminan kredit produktif masih menjadi motor penggerak industri penjaminan di kuartal I 2018. Segmen ini masih mendominasi portofolio bisnis yang dimiliki pelaku usaha.

Mengintip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara total, outstanding penjaminan kredit tercatat Rp 210,20 triliun di kuartal I 2018. Jumlah tersebut meningkat 48,2% secara year on year (yoy).

Dari jumlah tersebut, segmen usaha produktif masih mendominasi penjaminan kredit sebesar Rp 124,3 triliun. Nilai ini setara dengan 59,19% dari total outstanding penjaminan kredit dari industri penjaminan.


Sementara dari sisi pertumbuhannya, penjaminan kredit produktif di kuartal I 2018 tumbuh 58,42% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode tersebut itu, outanding penjaminan kredit produktif senilai Rp 78,4 triliun.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta mengatakan, penjaminan kredit produktif yang masih dominan ini tak lepas karakteristik perusahaan penjaminan yang memang banyak menyasar pasar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). "Sehingga praktis yang dijamin kebanyakan adalah kredit produktif," kata dia.

Salah satu perusahaan penjaminan kredit yang berhasil membukukan kinerja positif di awal tahun ini adalah PT Jaminan Askrindo Syariah. Selama tiga bulan pertama di 2018, perusahaan penjaminan syariah ini membukukan outstanding penjaminan alias kafalah sebesar Rp 15 triliun.

Senior Executive President Askrindo Syariah Supardi Najamuddin menyebut, pencapaian sampai kuartal I 2018 naik 25% dari periode sama tahun lalu senilai Rp 12 triliun. Sampai akhir 2018, perusahaan ini memasang target outstanding penjaminan mencapai Rp 18 triliun dengan memperkuat kerjasama dengan sejumlah perbankan syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini