JAKARTA. Langkah pemerintah membuka keran impor daging sapi dan kerbau besar-besaran beberapa waktu lalu memukul bisnis peternak dan pedagang sapi lokal. Soalnya, harga daging lokal tidak bisa bersaing dengan harga daging kerbau dan sapi impor. Selain itu, isu peredaran penyakit antraks juga turut berkontribusi menurunkan minat konsumen untuk membeli daging sapi lokal. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, saat ini harga sapi hidup di tingkat peternak rata-rata Rp 44.000-Rp 45.000 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih rendah dari harga ideal yang seharsunya di kisaran Rp 47.000 per kg. Bila daging ini diproses menjadi karkas (daging potong), harganya sudah di kisaran Rp 90.000 per kg. Jika ditambah ongkos kirim dan margin pedagang, harga di pasar sudah mencapai Rp 110.000-Rp 120.000 per kg. "Jadi harga daging sapi petani tidak mungkin bisa bersaing dengan daging impor yang dijual di kisaran Rp 65.000-Rp 80.000," ujar Teguh pada KONTAN, Rabu (15/2).
Bisnis peternak sapi lokal terhempas
JAKARTA. Langkah pemerintah membuka keran impor daging sapi dan kerbau besar-besaran beberapa waktu lalu memukul bisnis peternak dan pedagang sapi lokal. Soalnya, harga daging lokal tidak bisa bersaing dengan harga daging kerbau dan sapi impor. Selain itu, isu peredaran penyakit antraks juga turut berkontribusi menurunkan minat konsumen untuk membeli daging sapi lokal. Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mengatakan, saat ini harga sapi hidup di tingkat peternak rata-rata Rp 44.000-Rp 45.000 per kilogram (kg). Harga tersebut lebih rendah dari harga ideal yang seharsunya di kisaran Rp 47.000 per kg. Bila daging ini diproses menjadi karkas (daging potong), harganya sudah di kisaran Rp 90.000 per kg. Jika ditambah ongkos kirim dan margin pedagang, harga di pasar sudah mencapai Rp 110.000-Rp 120.000 per kg. "Jadi harga daging sapi petani tidak mungkin bisa bersaing dengan daging impor yang dijual di kisaran Rp 65.000-Rp 80.000," ujar Teguh pada KONTAN, Rabu (15/2).