JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) memandang industri tekstil dan produk tekstil (TPT) kesulitan menghadapi serbuan impor. Persaingan global membuat POLY berencana mencari celah lewat pasar domestik. “Persaingan global terlalu ketat, kami harus menguasai pasar domestik supaya mampu memulihkan kinerja perusahaan,” ujar Presiden Direktur PT Asia Pacific Fibers Tbk Ravi Shankar kepada KONTAN, Kamis (12/1). Dalam laporan keuangan kuartal ke-III 2016, POLY mencatat penurunan pendapatan dari pasar ekspor sebesar 30,3% dari kuartal yang sama tahun 2015 dari US$ 56 juta menjadi US$ 39 juta. Turunnya penjualan ekspor ini menurut POLY disebabkan oleh impor produk TPT yang terlalu besar. “Jadi China khususnya bisa menjual lebih dan murah, daya saing kita pun jadi turun,” sebut Ravi.
Bisnis POLY tertekan derasnya produk impor
JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) memandang industri tekstil dan produk tekstil (TPT) kesulitan menghadapi serbuan impor. Persaingan global membuat POLY berencana mencari celah lewat pasar domestik. “Persaingan global terlalu ketat, kami harus menguasai pasar domestik supaya mampu memulihkan kinerja perusahaan,” ujar Presiden Direktur PT Asia Pacific Fibers Tbk Ravi Shankar kepada KONTAN, Kamis (12/1). Dalam laporan keuangan kuartal ke-III 2016, POLY mencatat penurunan pendapatan dari pasar ekspor sebesar 30,3% dari kuartal yang sama tahun 2015 dari US$ 56 juta menjadi US$ 39 juta. Turunnya penjualan ekspor ini menurut POLY disebabkan oleh impor produk TPT yang terlalu besar. “Jadi China khususnya bisa menjual lebih dan murah, daya saing kita pun jadi turun,” sebut Ravi.