KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ekspor masih menjadi tujuan utama produsen makanan beku atau frozen food asal Indonesia. Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia, produk makanan olahan laut beku asal Indonesia masih kalah bersaing. Mohammad Nadjikh, Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut (KML) Food menyebut, terbatasnya jaringan pemasaran, serta suplai produk yang tidak dapat berkelanjutan menjadi hambatan utama para produsen. "Kondisi branding dan marketing masih lemah, belum memiliki manajemen bahan baku yang sifatnya musiman," katanya, Minggu (18/2). Dengan total kapasitas produksi mencapai 103.000 ton per tahun, pasar ekspor mencuil porsi hingga 85%. Tercatat beberapa produksi makanan olah produksi KML Food ialah crabstick, fishcake, salmon, tuna, rajungan dan takoyaki.
Bisnis produk olahan hasil laut mengandalkan pasar ekspor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar ekspor masih menjadi tujuan utama produsen makanan beku atau frozen food asal Indonesia. Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga di kawasan Asia, produk makanan olahan laut beku asal Indonesia masih kalah bersaing. Mohammad Nadjikh, Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut (KML) Food menyebut, terbatasnya jaringan pemasaran, serta suplai produk yang tidak dapat berkelanjutan menjadi hambatan utama para produsen. "Kondisi branding dan marketing masih lemah, belum memiliki manajemen bahan baku yang sifatnya musiman," katanya, Minggu (18/2). Dengan total kapasitas produksi mencapai 103.000 ton per tahun, pasar ekspor mencuil porsi hingga 85%. Tercatat beberapa produksi makanan olah produksi KML Food ialah crabstick, fishcake, salmon, tuna, rajungan dan takoyaki.