Bisnis properti masih lesu, ini segmen pasar yang diincar Metropolitan Land (MTLA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) mengklaim penjualan properti menurun akibat pandemi Covid-19 di sepanjang semester I 2020. MTLA tetap optimistis bertahan dengan mengoptimalkan segmentasi pasar yang sudah ada.

Direktur Keuangan Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan, MTLA juga masih mengincar pasar menengah dan menengah bawah sebagai prioritas konsumen perseroan. Di segmen menengah ke bawah, perseroan membanderol hunian dengan harga di bawah Rp 1,5 miliar. 

Baca Juga: New normal, kunjungan pusat perbelanjaan Metropolitan Land (MTLA) capai 40% kapasitas


Menurutnya, segmen pasar menengah ke bawah masih memiliki daya beli untuk menyerap penawaran produk properti.  “Pasar menengah dan menengah ke bawah harusnya masih oke. Saat ini kami juga tidak melakukan penurunan harga jual pada properti kami,” katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (22/7).

MTLA juga menargetkan pemasaran pada hunian di tahun ini bisa mencapai Rp 2 triliun sampai dengan Rp 2,1 triliun. Berdasarkan laporan keuangan 2019, perseroan memiliki persediaan aset lancar real estate mencapai Rp 2,30 triliun. Aset itu terdiri dari bangunan siap jual Rp 76,77 miliar, bangunan dalam konstruksi Rp 194,83 miliar dan tanah yang sedang dikembangkan Rp 2,03 triliun.

Performa tersebut juga mempengaruhi penjualan hunian berbasis transit oriented development (TOD). Menurutnya, jika sebelum Covid-19, penjualan hunian TOD di kawasan Cibitung masih bagus. Tapi pihaknya tidak merinci berapa pencapaian penjualan yang telah diperoleh. Proyek hunian TOD yang dikembangkan oleh MTLA adalah Telaga Murni, Cibitung dan TOD Kertajati.

Baca Juga: Penjualan terkoreksi di semester I, Metropolitan (MTLA) gencarkan pemasaran digital

Di sisi lain,  MTLA belum belum ada strategi khusus, kecuali lebih menggiatkan digital marketing dan promo book now pay later. Selain itu, perseroan juga tengah menunda pengembangan proyek-proyek baru, memperlambat pembangunan proyek komersial yang sedang berlangsung dan menunda pembelian lahan baru.

Perlu diketahui, Metropolitan Land telah mencatatkan marketing sales Rp 250 miliar sepanjang tiga bulan pertama di tahun ini. Lambatnya realisasi marketing sales lantaran belum adanya peluncuran proyek baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .