Bisnis reasuransi dalam negeri masih bisa tumbuh dua digit



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis reasuransi diperkirakan masih bisa mencatatkan pertumbuhan premi sebesar dua digit di tahun ini. Meski tantangan yang dihadapai pun dinilai akan semakin berat.

Salah satunya adalah dari dampak aturan optimalisasi kapasitas reasuransi domestik. Aturan yang sudah ada sejuak 2015 lalu tersebut, selama ini bisa dibilang jadi pendorong utama pertumbuhan premi reasuransi dalam beberapa waktu ke belakang.

Namun seiring berjalannya waktu, dampak dari aturan ini tentunya akan semakin menurun. Di sisi lain, pemain asuransi sebagai ceding company juga cenderung terus meningkatkan retensi sendiri di masing-masing perusahaan.


Dus, pemain reasuransi pun harus mencari jalan lain untuk bisa mencatatkan kinerja yang positif.

Meski begitu, masih ada peluang yang bisa dimaksimalkan oleh pemain reasurnasi. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe menyebut diantaranya adalah potensi dari segmen reasuransi untuk pertanggungan komersial.

Peningkatan retensi sendiri yang dilakukan oleh perusahaan asuransi, selama ini mayoritas dilakukan untuk produk-produk ritel atau yang nilai pertanggungan yang tidak terlalu besar. "Sementara untuk komersial yang nilai pertanggungannya besar masih dibutuhkan dukungan reasuransi," katanya belum lama ini.

Selain itu, bisnis dari pemain asuransi sendiri diyakini bisa mulai menunjukan perbaikan di tahun ini. Setelah dalam dua tahun terakhir cukup tertekan karena kondisi ekonomi makro yang belum tumbuh optimal.

Hal ini pun tentunya bisa menjadi celah bagi pemain reasuransi untuk menyerap lebih banyak bisnis di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia