JAKARTA. Meski pertumbuhan dana kelolaan lumayan seret di tahun ini, para manajer investasi optimistis, terhadap prospek pasar reksadana tahun depan. Mandiri Manajemen Investasi (MMI), misalnya, memasang target pertumbuhan optimistis 30%-40% tahun depan. Anak usaha PT Mandiri Sekuritas ini menargetkan dana kelolaan hingga Rp 32,2 triliun, naik dari akhir tahun ini yang diperkirakan Rp 23 triliun. MMI berniat mencapai target lewat peluncuran beberapa produk baru. Direktur MMI, Wendy Isnandar menyebut,sejumlah produk reksadana terproteksi dan tiga reksadana terbuka siap meluncur. Di antaranya reksadana saham dan campuran. MMI memperkecil porsi obligasi sebagai aset dasar reksadana karena ada tekanan inflasi akibat kenaikan tarif dasar listrik. "Untuk reksadana campuran, kami overweight di ekuiti dan netral di obligasi untuk antisipasi inflasi tahun depan," kata Wendy.
Bisnis reksadana berpotensi tumbuh 15%
JAKARTA. Meski pertumbuhan dana kelolaan lumayan seret di tahun ini, para manajer investasi optimistis, terhadap prospek pasar reksadana tahun depan. Mandiri Manajemen Investasi (MMI), misalnya, memasang target pertumbuhan optimistis 30%-40% tahun depan. Anak usaha PT Mandiri Sekuritas ini menargetkan dana kelolaan hingga Rp 32,2 triliun, naik dari akhir tahun ini yang diperkirakan Rp 23 triliun. MMI berniat mencapai target lewat peluncuran beberapa produk baru. Direktur MMI, Wendy Isnandar menyebut,sejumlah produk reksadana terproteksi dan tiga reksadana terbuka siap meluncur. Di antaranya reksadana saham dan campuran. MMI memperkecil porsi obligasi sebagai aset dasar reksadana karena ada tekanan inflasi akibat kenaikan tarif dasar listrik. "Untuk reksadana campuran, kami overweight di ekuiti dan netral di obligasi untuk antisipasi inflasi tahun depan," kata Wendy.