Bisnis remitansi BRI dan Bank Mandiri tumbuh kencang di awal tahun 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan melihat prospek bisnis remitansi atau layanan pengiriman uang antar negara masih cukup cerah tahun ini. Sepanjang kuartal I, volume transaksi remitansi sejumlah bank tumbuh cukup baik.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100) misalnya mencatatkan volume transaksi remitansi sebesar Rp 268 triliun di tiga bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut melesat 122% jika dibandingkan triwulan pertama 2018.

Sekretaris Perusahaan BRI Bambang Tri Baroto mengatakan, transaksi volume tersebut menghasilkan komisi atau fee based income (FBI) sebesar Rp 29,41 miliar atau tumbuh 110% (yoy). "Negara Malaysia menjadi penyumbang terbesar incoming TKI remitansi BRI yang nilainya hampir mencapai Rp 3 triliun." katanya pada Kontan.co.id baru-baru ini.


BRI melihat, pasar remitansi masih memiliki prospek bisnis yang cukup bagus tahun ini dan diproyeksikan dapat tumbuh lebih dari tahun lalu. Bambang bilang, BRI masih menjadi peringkat pertama 'Migrant Worker Top Bank Awareness' saat ini.

Dengan kekuatan jaringan counterpart di luar negeri dan jaringan unit kerja yang tersebar luas, BRI optimis dapat mencatatkan pertumbuhan sebesar 116% tahun ini. Untuk mencapai itum bank pelat merah ini akan terus mengoptimalkan jaringan di negara-negara dengan jumlah TKI yang besar.

Lalu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) berhasil mencacatkan pertumbuhan transaksi remitansi ritel sebesar 6% pada kuartal I. Sedangkan pendapatan komisi atau FBI dari remitansi tersebut tumbuh 27% yoy.

Senior Vice President Bank Mandiri Muhamad Gumilang mengatakan, Malaysia, Hong Kong, Amerika Serikat, Singapura dan Saudi Arabia menjadi penopang tertinggi remitansi incoming retail Bank Mandiri. Sedangkan untuk remitansi outgoing retail ditopang oleh Singapura, China, Amerika Serikat, Hong Kong dan Australia.

Tahun ini, BMRI menargetkan pertumbuhan remitansi ritel sekitar 10% - 15%. Gumilang bilang, bisnis remitansi masih merupakan sepuluh besar penopang fee based income Bank Mandiri.

Untuk mendorong pertumbuhan pengiriman uang masuk, anak usaha Bank Mandiri yaitu Mandiri International Remittance Sdn. Bhd., tengah mengembangkan alternatif kanal transaksi untuk pengiriman uang dari luar negeri serta alternatif model bisnis remitansi tanpa perantara SWIFT.

Sedangkan untuk pengiriman uang ke luar negeri atau outgoing remittance, Bank Mandiri telah memiliki Program Voucher Bebas Biaya Transaksi TT (telegraphic transfer) untuk pengiriman uang dari Indonesia ke luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi