KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Data Corporation (IDC) mencatat penurunan penjualan telepon pintar atau smartphone di Indonesia pada kuartal III-2017 turun 1,1% year on year (yoy). Dibandingkan kuartal II-2017, penjualan telepon pintar juga turun 8,6%. Meski demikian, analis melihat peluang bisnis telpon seluler masih terbuka lebar. Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani melihat adanya banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis perangkat telekomunikasi. Riska menilai, perkembangan teknologi yang pesat bisa disikapi positif oleh emiten. “Kebutuhan akan teknologi meningkat, variasi untuk penjualan telpon genggam juga akan meningkat,” tambah Riska. Sementara itu, Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman melihat, di tahun depan kondisi makro akan lebih baik. Dia juga optimistis bahwa daya beli masyarakat akan semakin baik. Hal ini dipercaya akan berimbas pada ritel yang bergera pada bisnis perangkat telekomunikasi.
Bisnis ritel gadget masih prospektif, buy ERAA
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Data Corporation (IDC) mencatat penurunan penjualan telepon pintar atau smartphone di Indonesia pada kuartal III-2017 turun 1,1% year on year (yoy). Dibandingkan kuartal II-2017, penjualan telepon pintar juga turun 8,6%. Meski demikian, analis melihat peluang bisnis telpon seluler masih terbuka lebar. Kepala Riset OSO Sekuritas Riska Afriani melihat adanya banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bisnis perangkat telekomunikasi. Riska menilai, perkembangan teknologi yang pesat bisa disikapi positif oleh emiten. “Kebutuhan akan teknologi meningkat, variasi untuk penjualan telpon genggam juga akan meningkat,” tambah Riska. Sementara itu, Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman melihat, di tahun depan kondisi makro akan lebih baik. Dia juga optimistis bahwa daya beli masyarakat akan semakin baik. Hal ini dipercaya akan berimbas pada ritel yang bergera pada bisnis perangkat telekomunikasi.