JAKARTA. Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang cukup kinclong di kuartal I 2013. Salah satu penyumbang besarnya adalah bisnis rumah sakit, dengan pendapatan yang melejit 45% dari setahun lalu.Pendapatan LPKR tumbuh 26%, dari Rp 1,17 triliun di triwulan I 2012, menjadi Rp 1,47 triliun. Lalu laba bersihnya juga meningkat 23% menjadi Rp 252 miliar, dari Rp 205 miliar setahun lalu.Corporate Communications LPKR Danang Kemayan Jati mengatakan, kinerja ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didorong oleh konsumsi dalam negeri. Dus, LPKR mencatat percepatan pertumbuhan pendapatan bisnis rumah sakit, penjualan perumahan, dan peningkatan produktivitas.Menurutnya, semua divisi usaha LPKR memberikan hasil yang memuaskan di kuartal pertama ini. Bahkan, pendapatan divisi usaha rumah sakit melejit 45% menjadi Rp 584 miliar. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan rata-rata dari pasien rawat jalan dan rawat inap. Selain itu ada juga peningkatan kontribusi pendapatan dari rumah sakit-rumah sakit baru yang telah dibuka di Manado, Makassar, Bali, dan Palembang.Sementara, pendapatan dari divisi usaha Residential & Urban Development naik 13% menjadi Rp 620 miliar,dari Rp 547 miliar setahun lalu.Sedangkan pendapatan dari Townships meningkat 11% menjadi Rp 383 miliar. Demikian pula pendapatan dari Large Scale Integrated Developments yang naik 17% menjadi Rp 237 miliar, terutama dengan meningkatnya pengakuan pendapatan dari Kemang Village dan The St. Moritz.Pendapatan dari divisi Commercial yang terdiri dari Retail Malls & Hotels, tumbuh 25% dibanding kuartal I tahun lalu menjadi Rp 143 miliar.Terakhir, unit usaha Asset Management mencatat pertumbuhan 21% menjadi Rp 130 miliar. Ini karena peningkatan fee yang diperoleh sebagai bagian dari peningkatan dana kelolaan dua produk REIT yang disponsori LPKR.Di luar itu, pendapatan recurring LPKR terus meningkat dan memberikan kontribusi 58% daritotal pendapatan.Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya mengatakan, kinerja keuangan dan operasional di kuartal pertama ini merefleksikan pembangunan yang berkelanjutan dari proyek-proyek di divisi usaha hospitals dan residensial. Siloam Hospitals saat ini mengoperasikan 12 rumah sakit dan 6 rumah sakit sedang dalam tahap konstruksi. "Kami berharap 4 sampai 5 rumah sakit baru akan dibuka tahun ini,"ujar Ketut Budi Wijaya.Ketut menambahkan, bisnis Residential/Township LPKR juga makin mantap. "Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, aktivitas pembangunan mal-mal juga berjalan dengan baik, sejalan dengan usaha kami untuk mengembangkan sektor ritel moderen dan konsumen di seluruh pelosok tanah air," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisnis rumah sakit LPKR tumbuh pesat
JAKARTA. Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang cukup kinclong di kuartal I 2013. Salah satu penyumbang besarnya adalah bisnis rumah sakit, dengan pendapatan yang melejit 45% dari setahun lalu.Pendapatan LPKR tumbuh 26%, dari Rp 1,17 triliun di triwulan I 2012, menjadi Rp 1,47 triliun. Lalu laba bersihnya juga meningkat 23% menjadi Rp 252 miliar, dari Rp 205 miliar setahun lalu.Corporate Communications LPKR Danang Kemayan Jati mengatakan, kinerja ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia yang didorong oleh konsumsi dalam negeri. Dus, LPKR mencatat percepatan pertumbuhan pendapatan bisnis rumah sakit, penjualan perumahan, dan peningkatan produktivitas.Menurutnya, semua divisi usaha LPKR memberikan hasil yang memuaskan di kuartal pertama ini. Bahkan, pendapatan divisi usaha rumah sakit melejit 45% menjadi Rp 584 miliar. Kenaikan tersebut sejalan dengan meningkatnya pendapatan rata-rata dari pasien rawat jalan dan rawat inap. Selain itu ada juga peningkatan kontribusi pendapatan dari rumah sakit-rumah sakit baru yang telah dibuka di Manado, Makassar, Bali, dan Palembang.Sementara, pendapatan dari divisi usaha Residential & Urban Development naik 13% menjadi Rp 620 miliar,dari Rp 547 miliar setahun lalu.Sedangkan pendapatan dari Townships meningkat 11% menjadi Rp 383 miliar. Demikian pula pendapatan dari Large Scale Integrated Developments yang naik 17% menjadi Rp 237 miliar, terutama dengan meningkatnya pengakuan pendapatan dari Kemang Village dan The St. Moritz.Pendapatan dari divisi Commercial yang terdiri dari Retail Malls & Hotels, tumbuh 25% dibanding kuartal I tahun lalu menjadi Rp 143 miliar.Terakhir, unit usaha Asset Management mencatat pertumbuhan 21% menjadi Rp 130 miliar. Ini karena peningkatan fee yang diperoleh sebagai bagian dari peningkatan dana kelolaan dua produk REIT yang disponsori LPKR.Di luar itu, pendapatan recurring LPKR terus meningkat dan memberikan kontribusi 58% daritotal pendapatan.Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya mengatakan, kinerja keuangan dan operasional di kuartal pertama ini merefleksikan pembangunan yang berkelanjutan dari proyek-proyek di divisi usaha hospitals dan residensial. Siloam Hospitals saat ini mengoperasikan 12 rumah sakit dan 6 rumah sakit sedang dalam tahap konstruksi. "Kami berharap 4 sampai 5 rumah sakit baru akan dibuka tahun ini,"ujar Ketut Budi Wijaya.Ketut menambahkan, bisnis Residential/Township LPKR juga makin mantap. "Seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, aktivitas pembangunan mal-mal juga berjalan dengan baik, sejalan dengan usaha kami untuk mengembangkan sektor ritel moderen dan konsumen di seluruh pelosok tanah air," tambahnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News