Bisnis Sari Roti kebal dari corona, saham Nippon Indosari (ROTI) masih menarik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) menjadi salah satu emiten yang kebal dari dampak pandemik corona (Covid-19). Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), produsen Sari Roti ini menegaskan bisnisnya tidak terganggu oleh Covid-19.

Per kuartal I-2020, ROTI pun mencatatkan kinerja yang ciamik. Penjualan ROTI selama tiga bulan pertama 2020 meningkat 15,3% menjadi Rp 912,87 miliar sementara laba bersihnya naik 20,05% menjadi Rp 77,85 miliar.

Paulina, Analis Sinarmas Sekuritas menilai, pencapaian keseluruhan ROTI pada kuartal I-2020 mencerminkan 23% perkiraan kinerja ROTI pada tahun ini dan masih sesuai dengan perkiraan dan konsensus Sinarmas Sekuritas.


Baca Juga: Nippon Indosari (ROTI): Bisnis kami tak terganggu pandemi

Kinerja yang kuat disokong oleh kanal toko modern (modern trade) dan kanal penjualan tradisional (general trade) yang masing-masing tumbuh sebesar 14% dan 26% secara tahunan atau year-on-year (yoy). Namun, penjualan ekspor turun sebesar 19% yoy (2,8% dari bersih penjualan) karena penanganan Covid-19 yang lebih awal dan lebih ketat di Filipina.

Paulina menilai, ROTI memiliki keunggulan kompetitif selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebab, produk ROTI yang mudah diakses didukung oleh penetrasi yang tinggi di toko ritel dan modern trade serta persepsi masyarakat atas merek ROTI yang memiliki kualitas tinggi.

Selain itu, ROTI juga cukup cerdas dalam menambal potensi pendapatan yang hilang. Produsen roti ini menggeser inventaris untuk memenuhi permintaan yang meningkat di daerah perumahan seiring lalu lintas penjualan di lingkup sekolah dan perkantoran menurun tajam. ROTI juga berfokus pada produk fast moving yang mewakili 80% dari penjualan.

Baca Juga: META dan ROTI kolaborasi distribusikan kebutuhan pokok untuk masyarakat

Lebih lanjut, pembangunan baru yang dibangun di Banjarmasin dan Pekanbaru (yang diharapkan selesai pada 2020) berfungsi sebagai pendukung pertumbuhan karena akan menambah 10%-18% dari kapasitas ROTI saat ini.

Paulina mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham ROTI dengan target harga Rp 1.420 per saham. Pertimbangannya, ROTI dinilai cukup defensif dan pertumbuhan kinerjanya akan tetap baik di tengah ketidakpastian saat ini.

“Pertumbuhan di masa depan akan dikatalisasi oleh ekspansi ke kota-kota besar, adanya potensi peningkatan konsumsi roti di Indonesia, dan pelebaran pangsa pasar ekspor,” tulis Paulina dalam riset, Kamis (30/4).

Namun, ada pula risiko yang menyertai saham ini. Antara lain daya beli masyarakat yang diperkirakan melemah, lonjakan harga bahan baku, dan keterlambatan pembukaan pabrik baru.

Baca Juga: Kinerja grup Salim masih solid, hanya saham INDF yang menguat sebulan terakhir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati