Bisnis saus asam jawa masih masam



Seiring perkembangan zaman, kini proses pengolahan bumbu masak tidak lagi secara tradisional. Sebagian masyarakat mulai beralih memanfaatkan bumbu masak yang telah diolah melalui proses teknologi canggih, misalnya bumbu masak asam jawa. Kini, sudah beredar asam jawa yang dibuat secara instan. Pebisninya bisa meraup omzet lumayan.Dahulu, kalangan ibu rumahtangga mengolah racikan bumbu dapur masih melalui proses tradisional. Di antaranya, mereka mengulek jenis bumbu dapur yang dibutuhkan sebagai penyedap rasa masakan.

Tapi, cara seperti itu kini perlahan mulai ditinggalkan. Seiring kemajuan zaman, sebagian masyarakat beralih memanfaatkan bumbu dapur yang telah diolah melalui proses teknologi canggih. Sebut saja, misalnya, bumbu dapur jenis asam jawa instan. Salah satu produsen asam jawa instan adalah PD Kaya Rasa di Jakarta. Perusahaan ini telah memproduksi asam jawa instan sejak dua tahun lalu. Produk asam jawa ini tersedia dalam bentuk saus kental. Nama produknya Asamko. "Produk ini mungkin baru pertama di Indonesia," kata Tiffany Dinata Tan, Staf Produksi PD Kaya Rasa.

Selama ini produk asam jawa yang dibuat instan masih sangat jarang beredar di pasaran. Dahulu memang pernah ada asam jawa dalam bentuk bubuk. Namun, produk itu juga sulit ditemui. Produk asam jawa yang ada di pasaran biasanya berupa minuman ringan sari asam siap minum. Di negara lain seperti Thailand dan Malaysia, produk asam jawa instan sudah umum digunakan untuk bumbu dapur. Sugih Martin, bagian pemasaran Kaya Rasa, bilang, kini produk Asamko dijual melalui pasar tradisional dan pusat perbelanjaan seperti Superindo. Selain di Jawa, Asamko sudah beredar di Sumatera, seperti Medan dan Palembang.


Hanya , Sugih mengakui, penjualan Asamko tidak terlampau besar. "Penduduk Indonesia belum biasa menggunakan produk ini," katanya. Lazimnya, konsumen menggunakan buah asam untuk diolah langsung menjadi bumbu masak.PD Kaya Rasa juga sempat memasarkan produk asam jawa instan ini ke rumah makan dan restoran. Namun, minatnya tidak terlalu besar. "Karena saat ini harga buah asam masih sangat murah," imbuh Sugih.Lagi pula, hanya masakan jenis tertentu saja yang bumbunya menggunakan sari buah asam. Kalaupun ada, satu resep masakan hanya membutuhkan satu atau dua sendok asam instan. Dengan dalil itulah, Sugih mengungkapkan, omzet yang bisa dipetik perusahaannya dari usaha penjualan ini belum terbilang besar. "Selama ini omzet penjualan Asamko baru Rp 10 juta per bulan," katanya.Meski begitu, dia yakin, potensi bisnis asam jawa instan masih besar. Alasannya, selain untuk bumbu masak, asam jawa juga biasa digunakan untuk bahan baku minuman kesehatan. Asal tahu saja, asam jawa memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit asma, batuk, demam, dan sariawan. "Sebenarnya pasar asam jawa ini masih sangat luas," timpal Tiffany. Hanya saja, lanjut dia, pasar asam jawa ini belum semuanya bisa terjamah. Saat ini Kaya Rasa hanya fokus menjual produk Asamko kemasan botol 300 mililiter (ml). Sebelumnya, Kaya Rasa sempat mengeluarkan produk asam jawa instan dalam bentuk sachet.

Produk sachet tidak diproduksi lagi karena isinya sedikit. Bungkusnya yang berukuran kecil membuat harga asam jawa instan sachet ini tergolong mahal. Harga jual asam jawa instan di pasaran Rp 6.000 per botol ukuran 300 ml. "Dalam sebulan kami bisa memproduksi hingga 100 dus atau sekitar 5.000 botol asam jawa instan," kata Tiffany. Kaya Rasa memiliki delapan orang tenaga kerja untuk menggarap usahanya.Proses pembuatan saus asam jawa Asamko cukup sederhana. Kaya Rasa membeli bahan baku dalam bentuk buah asam tanpa kulit dari pemasok tetap. Pertama, buah asam dipisahkan dari bijinya. Setelah itu daging buah asam ini direbus. Terakhir, asam yang sudah direbus digiling dengan mesin hingga mengeluarkan saus kental. Saus inilah yang menjadi hasil akhir Asamko. "Jadi proses produksinya sudah setengah mesin," kata Tiffany.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi