Bisnis sawit lesu, produsen benih turunkan target



JAKARTA. Lesunya bisnis sawit berimbas pada sektor penjualan benih sawit. Hal itu pun membuat PT Dami Mas Sejahtera mematok target penjualan benih tahun ini lebih rendah ketimbang pencapaian tahun 2014.

Tony Liwang Direktur PT Dami Mas Sejahtera mengatakan, pada awal tahun 2015, perseroan menargetkan penjualan benih sawit akan mencapai 20 juta butir. Namun, lesunya bisnis sawit membuat perseroan melakukan revisi penjualan benih menjadi 14 juta butir.  Target tersebut lebih rendah dibandingkan pencapaian tahun 2014 sebesar 16 juta butir.

Tony mengatakan, saat ini tidak banyak perusahaan CPO yang melakukan ekspansi pembukaan kebun sawit baru. Sehingga penjualan benih sawit diperkirakan bakal jatuh.


Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia (FKPBSI) mencatat selama lima tahun terakhir, penjualan benih sawit secara nasional terus mengalami penurunan. Pada tahun 2012 penjualan benih mencapai 171 juta butir, namun di 2013 penjualannya turun menjadi 128 juta butir.

Terakhir pada 2014, penjualannya turun lagi sebesar 19% menjadi 103 juta butir. Dan tahun ini, diperkirakan penjualan benih sawit tak akan jauh berbeda dengan tahun 2014.

Tony menyebut ada tiga faktor yang membuat penjualan benih sawit terperosok. Pertama, turunnya harga CPO yang membuat permintaan benih sawit nasional lesu. Kedua, terkait Instruksi Presiden No 1 Tahun 2011 tentang moratorium hutan yang membuat pembukaan lahan baru sawit semakin terbatas.

Ketiga, program peremajaan pohon sawit atau replanting belum berjalan. Terakhir, produsen kecambah sawit nasional terus bertambah dan kapasitas produksi mampu memenuhi permintaan domestik. Belum lagi adanya impor benih sawit yang masuk ke Indonesia.

"Penjualan benih sawit tertekan, jika tidak ada regulasi yang menguntungkan produsen," kata Tony. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan