Bisnis sosial lokal mulai diminati pemodal



Pelaku UKM di Indonesia yang menjalankan usaha sambil membawa dampak positif pada lingkungan sekitar terus bermunculan. Ini membuka peluang datangnya investor untuk bisa mendukung kegiatan mereka. Salah satunya lewat Sankalp Forum pekan lalu. UD Bintang Sejahtera, pendaur ulang sampah plastik di Lombok keluar sebagai pemenang di 2015.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia menjadi salah satu kontributor GDP terbesar di antara negara tetangga di ASEAN. Ini menjadi potensi yang besar, melihat perkembangan UKM dan masyarakat kelas menengah di Indonesia. Itu sebabnya, dukungan terhadap para pelaku UKM, termasuk pebisnis sosial alias social entrepreneur dibutuhkan agar terus berkembang.

Ini menjadi salah satu perhatian Intellecap, wadah multi-stakeholder global lewat Sankalp Forum yang mendukung para wirausaha sosial termasuk di Indonesia dengan mengusung program Sankalp Indonesia Awards pekan lalu. Pemenang Sankalp Indonesia Awards tahun 2015 adalah UD Bintang Sejahtera, manajemen bank sampah di Lombok. Bintang Sejahtera memberi solusi pengelolaan sampah untuk lingkungan berkelanjutan dan pembangunan ekonomi masyarakat sekitar Lombok.


Febriarti Khairunnisa, si pemilik usaha, mendaur ulang limbah plastik sambil menciptakan lapangan kerja. Masyarakat sekitar diberdayakan untuk memilah sampah plastik dari para pengepul plastik. Sebagai pemenang, Bintang Sejahtera mendapatkan hadiah termasuk dana sebesar US$ 10.000, akses jaringan global dan dukungan pembangunan kapasitas usaha.

Sampah yang telah dipilah kemudian diproses dengan mesin giling dan selanjutnya dijual ke beberapa perusahaan plastik di Surabaya. Bintang Sejahtera menjalin kerjasama dengan Bank Sampah Kota di bawah supervisi Dinas Kebersihan Kota Mataram untuk mengelola sampah Kota Mataram.

Sementara sebagai finalis diantaranya Nazava Water Filters. UKM ini menyediakan produk filter air air sumur, air hujan, dan air PDAM menjadi air layak diminum tanpa perlu dimasak terlebih dahulu dan juga tanpa menggunakan listrik.

Ada pula Clean Power Indonesia, pengembang pembangkit listrik berbasis biomassa bambu di Mentawai. "Program ini menjadi salah satu sosialisasi ke publik tentang program yang kami jalankan," ujar Jaya Wahono, CEO PT Clean Power Indonesia pada KONTAN.

Ada juga Vasham Kosa Sejahtera yang mengajak petani jagung di Lampung untuk bercocok tanam yang benar serta lewat pinjaman modal tanpa bunga. Saat ini Vasham telah menaungi sekitar 3.000 petani. Torajamelo, produsen produk fesyen dari kain tenun Toraja yang membuka mata pencaharian lebih dari 150 perempuan di sebuah desa terpencil di Sulawesi Selatan sebagai penenun kain khas Toraja.

Lanny Jauhari, Community Programme Manager Torajamelo berkesempatan bertemu dengan para calon investor untuk bisa mengembangkan usaha dalam forum tersebut. "Kami berharap diskusi dan presentasi para UKM dalam summit ini mendorong kolaborasi dan kerjasama untuk menghadapi tantangan bersama," ujar Nisha Dutt, CEO Intellecap dalam rilis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi