JAKARTA. Sepanjang kuartal II-2015, manajemen PT Skybee Tbk (SKYB) tidak mampu mendongkrak pendapatan. Jika dibanding kuartal I-2105, pendapatan emiten penjual telepon seluler (ponsel) ini stagnan. Hal ini membuat perseroan kena semprit otoritas Bursa Efek Indoenesia (BEI). Pendapatan SKYB per akhir Juni 2015 tercatat sebesar Rp 37,05 miliar. Angka ini tidak bergerak dari pencapaian perseroan per akhir Maret 2015. Jika dibandingkan dengan perolehan pada semester I-2104 terjadi penurunan hingga 90,91%. "Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Bursa memutuskan melakukan penghentian sementara perdagangan efek SKYB di seluruh pasar," ujar Umi Kulsum, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Group 2 BEI dalam pernyataan resmi, Selasa (11/8).
Bisnis stagnan, BEI semprit manajemen SKYB
JAKARTA. Sepanjang kuartal II-2015, manajemen PT Skybee Tbk (SKYB) tidak mampu mendongkrak pendapatan. Jika dibanding kuartal I-2105, pendapatan emiten penjual telepon seluler (ponsel) ini stagnan. Hal ini membuat perseroan kena semprit otoritas Bursa Efek Indoenesia (BEI). Pendapatan SKYB per akhir Juni 2015 tercatat sebesar Rp 37,05 miliar. Angka ini tidak bergerak dari pencapaian perseroan per akhir Maret 2015. Jika dibandingkan dengan perolehan pada semester I-2104 terjadi penurunan hingga 90,91%. "Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, Bursa memutuskan melakukan penghentian sementara perdagangan efek SKYB di seluruh pasar," ujar Umi Kulsum, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Group 2 BEI dalam pernyataan resmi, Selasa (11/8).