Bisnis surety bond Askrindo tumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis surety bond PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) tumbuh tinggi. Sepanjang tahun lalu, premi ini naik 40% menjadi Rp 36 miliar. Askrindo menilai, bisnis surety bond akan tumbuh lebih tinggi lagi.

Jumat (12/1), Askrindo dan PT PAL Indonesia menjalin kesepakatan atas pemanfaatan produk asuransi, surety bond. Jaminan risiko yang diberikan Askrindo berupa produk jaminan penawaran, pelaksanaan, uang muka, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan konstruksi. Askrindo juga menanggung risiko kredit serta keperluan impor dan ekspor.

Menurut Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam, premi yang dibayarkan PAL Rp 15 miliar–Rp 20 miliar per bulan. Sementara aset yang dijamin sebesar Rp 800 miliar.


Askrindo juga menerbitkan custom bonds atau jaminan Askrindo kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai atas risiko tidak diselesaikannya PAL Indonesia atas fasilitas kepabeanan seperti sub kontraktor, reparasi mesin sampai peminjaman mesin, hingga pembebasan bea masuk barang impor. Bahkan surat pemberitahuan kekurangan pajak dan bea masuk PAL Indonesia pun dijamin Askrindo.

Menurut Asmawi, surety bond merupakan salah satu produk unggulan Askrindo. Karena itu, Askrindo akan mengembangkan bisnis lebih agresif. "Terutama terkait dengan infrastruktur misalnya kontraktor jalan tol, pelabuhan, kontraktor, dan lain-lain," jelas dia.

Harapannya kontribusi bisnis surety bond bisa berkembang. Hingga November 2017, pendapatan premi Askrindo Rp 3,1 triliun, padahal premi surety bond hanya Rp 36 miliar. Askrindo mengaku juga akan menawarkan produk lain pada PAL. "Ke depannya, kami akan menawarkan asuransi umum kecelakaan diri," kata Asmawi.

Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh membuka diri pada kemungkinan kerjasama lain. "Kami ingin memperbanyak item kerjasama sehingga masuk ke asuransi-asuransi lain dengan Askrindo. Kami harap kerjasama ini akan meningkatkan volume bisnis PAL dan Askrindo," kata dia.

Apalagi di tahun ini, Budiman mengerjakan banyak proyek yang butuh perlindungan. Salah satunya pesanan dalam negeri berupa tiga kapal perang dan dua kapal selam. Dari luar negeri, pesanan datang dari Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia