JAKARTA. Kondisi industri alat berat yang masih buruk memaksa PT United Tractors Tbk (UNTR) merevisi ekspansi di 2014. UNTR pun memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) 2014, dari US$ 300 juta-US$ 350 juta, menjadi US$ 250 juta-US$ 300 juta. Wakil Presiden Direktur UNTR Gidion Hasan mengatakan, UNTR ingin lebih efisien lantaran permintaan alat berat maupun harga jual batubara yang masih buruk. "Mayoritas capex pun untuk menunjang operasional, seperti penggantian alat berat milik Pama (PT Pamapersada Nusantara," kata dia, Selasa (22/4). Hingga Maret 2014, UNTR baru menyerap capex kurang dari US$ 100 juta. Presiden Direktur UNTR Djoko Pranoto bilang, capex tersebut belum termasuk anggaran untuk ekspansi anorganik. "Kami tidak menutup peluang untuk itu, tapi sejauh ini belum sampai due diligence (uji tuntas)," kata dia.
Bisnis tak bagus, UNTR pangkas belanja modal
JAKARTA. Kondisi industri alat berat yang masih buruk memaksa PT United Tractors Tbk (UNTR) merevisi ekspansi di 2014. UNTR pun memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) 2014, dari US$ 300 juta-US$ 350 juta, menjadi US$ 250 juta-US$ 300 juta. Wakil Presiden Direktur UNTR Gidion Hasan mengatakan, UNTR ingin lebih efisien lantaran permintaan alat berat maupun harga jual batubara yang masih buruk. "Mayoritas capex pun untuk menunjang operasional, seperti penggantian alat berat milik Pama (PT Pamapersada Nusantara," kata dia, Selasa (22/4). Hingga Maret 2014, UNTR baru menyerap capex kurang dari US$ 100 juta. Presiden Direktur UNTR Djoko Pranoto bilang, capex tersebut belum termasuk anggaran untuk ekspansi anorganik. "Kami tidak menutup peluang untuk itu, tapi sejauh ini belum sampai due diligence (uji tuntas)," kata dia.