JAKARTA. Cerahnya bisnis pertambangan, terutama batubara berdampak baik bagi industri pembiayaan yang bergerak di sektor alat berat. Beberapa perusahaan pembiayaan (multifinance) meraup kenaikan pembiayaan alat berat yang signifikan dibandingkan tahun lalu. BFI Finance Indonesia dan Trust Finance misalnya. Presiden Direktur Trust Finance Muhamad Nashir mengaku, hingga Agustus 2010, pembiayaan alat berat di perusahaannya naik 194,6% dari Rp 24,4 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 71,69 miliar. "Angka ini sekitar 45,4% dari total pembiayaan yang diperoleh Trust Finance hingga Agustus 2010 sebesar Rp 157,76 miliar," kata Nashir, Selasa (21/9). Nashir menduga, besarnya kontribusi pembiayaan alat berat ini dipengaruhi dua faktor. Pertama, kebijakan pemerintah yang kian mengembangkan sektor infrastruktur. Kedua, pertumbuhan sektor pertambangan di dalam negeri. "Paling banyak itu pertambangan batubara," tutur dia.
Itu sebabnya, dia mengaku, Trust Finance berencana memperbesar fokus bisnis pembiayaan alat beratnya. Alasannya sederhana. Hal ini karena penilaian bahwa persaingan industri pembiayaan di sektor lain, seperti kendaraan bermotor sudah sangat ketat. "Jadi kita harus pintar melihat peluang usaha. Belum banyak pemain multifinance yang bermain di sektor pembiayaan alat berat," jelasnya.