Bisnis tambang UNTR belum optimal



JAKARTA. Harga batubara yang tidak menentu membuat PT United Tractors Tbk (UNTR) urung menggeber produksi batubara miliknya.  Langkah ini terpaksa di ambil  anak usaha Grup Astra  berkode emiten UNTR ini untuk menjaga kinerja perusahaan.

Selama tiga bulan pertama tahun 2013 ini, produksi batubara United Tractors hanya mencapai 1,17 juta ton atau turun 23% dari produksi batubara di kuartal pertama tahun 2012 yang mencapai 1,52 juta ton. "Ini adalah siasat kami menyikapi harga batubara yang masih turun. Bila harga sudah bagus, kami akan kembali menggenjot produksi batubara," tandas Sara K. Lubis, Sekretaris Perusahaan United Tractors kepada KONTAN, Rabu (25/4).

Sara menerangkan, dari total produksi batubara sebanyak 1,17 juta ton, sekitar 674.000 ton bersumber dari anak usaha PT Tuah Turangga Agung (TTA). Adapun 497.000 ton sisanya dari hasil kinerja produksi PT Prima Multi Mineral (PMM) yang juga merupakan anak usaha di sektor pertambangan batubara.


Dari hasil produksi ini, pendapatan United Tractors dari sektor produksi batubara di kuartal I ini berkisar antara Rp 1,18 triliun, turun 37% dari pendapatan di kuartal I-2013 yang sebesar Rp 1,82 triliun.  "Harga batubara yang jelek masih menjadi alasan utama kenapa kinerja kami turun dan kami belum bisa memastikan kapan harga batubara bisa kembali stabil," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon