Bisnis teh premium kini mulai bertaji



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tak hanya kopi premium, perlahan tapi pasti kini teh premium juga mulai unjuk gigi. Teh premium atau yang lebih dikenal dengan spesiality tea mulai mendapat tempat di hati konsumen di tanah air.

Sejak empat tahun terakhir semakin banyak perkebunan yang mengembangkan teh premium untuk dipasarkan di dalam negeri. Biasanya selama ini teh premium hanya difokuskan untuk pasar ekspor. 

“Kebanyakan yang mengembangkan teh premium ini adalah perkebunan swasta,” ungkap Ratna Soemantri, Humas dan Promosi Association of Indonesia Spesialty (AIStea) kepada Kontan belum lama ini.

Menurutnya sekarang ini banyak perkebunan yang mulai menggarap pasar teh premium salah satunya karena harga jualnya yang berkali-kali lipat lebih mahal dari teh biasa. 

Cara penanaman yang lebih spesifik mau tak mau menghasilkan produk berkualitas lebih baik. Walaupun keterbatasan lahan yang terjadi makin membuat produk jauh berkurang tetapi harga jualnya tetap jauh lebih tinggi.

Selama ini harga teh Indonesia cukup jatuh karena tidak memiliki karakter yang unik. Produksi teh hanya digunakan untuk memenuhi permintaan perusahaan teh besar. Teh hasil perkebunan Indonesia kemudian diracik dan dikemas kembali untuk kemudian dipasarkan.

Ratna membandingkan teh hitam asal Indonesia biasanya dijual dengan harga US$ 1,5 – US$ 2 per kg. Sedangkan teh premium bisa dijual mulai dari US$ 10 per kg. “Harganya bisa berpuluh-puluh kali lipat lebih mahal,” imbuhnya.

Adapun beberapa pemain teh premium ritel diantaranya Lewis & Caroll Tea, Tea at Al, Havel Tea, Sila Tea, Savis Tea, Bantentea dan Bankitwangi Tea. Sebagian besar ada yang sudah membuka cafe teh sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini