Bisnis terhambat PPKM, begini strategi Graha Layar Prima (BLTZ)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ikut mempengaruhi bisnis PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) dalam mengelola bioskop CGV.

Head of Sales and Marketing PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ) Diana Abbas mengatakan strategi yang dilakukan BLTZ sampai saat ini adalah menjadikan bioskop tidak hanya sebagai tempat menonton film melainkan pertukaran budaya, memaksimalkan slot-slot di bioskop sebagai wadah advertising dan melakukan penjualan Food&Beverage (F&B) maupun merchandise.

“Sampai saat ini BLTZ tidak ada melakukan penutupan bioskop permanen, penutupan hanya bersifat sementara,” jelas Diana kepada Kontan.co.id, Minggu (12/9).


Diana menerangkan, kegiatan penyelenggaraan event sudah CGV lakukan sejak masa operasional normal, jauh sebelum pandemi. CGV mengusung tema Cultureplex, yakni selain tempat menonton film, juga sebagai tempat berkarya lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi event, seminar, event kompetisi, launching produk, konser dan sebagainya. 

Baca Juga: Ramayana Lestari (RALS) pangkas target pertumbuhan pendapatan jadi 10%

“Yang ingin di sampaikan oleh CGV, yakni kami bisa menjadi tempat yang lebih dari sekedar tempat menonton film, tapi juga tempat berkarya lain yang bisa menjadi pilihan hiburan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.

Diana menjelaskan, BLTZ optimis bisa mengejar ketinggalan yang sempat terhambat semenjak adanya pandemi covid-19. Dengan banyaknya pilihan film yang banyak tertinggal, perseroan yakni masyarakat sangat merindukan untuk kembali ke bioskop. 

Lebih lanjut, Diana menyampaikan soal rencana ekspansi menambah bioskop di Banten dan Jawa Timur, saat ini masih dalam tahap riset, karena sebenarnya rencana ini sudah ada semenjak sebelum pandemi covid-19 muncul. 

Melihat ketidakpastian yang ada di industri saat ini, maka banyak hal lain yang kini menjadi prioritas BLTZ. “Semoga ke depannya kami dapat infokan lebih lanjut mengenai penambahan site tersebut,” pungasknya.

Selanjutnya: Laba Tunas Alfin (TALF) turun 48,67% pada semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi