Bisnis tertekan, produser rokok elektrik Juul bakal pangkas 50% karyawan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bisnis produser rokok elektrik Juul Labs Inc semakin tertekan. Mengutip Bloomberg, Jumat (4/9), perusahaan tersebut dikabarkan bakal memangkas lebih dari separuh tenaga kerja yang dimilikinya.

Menurut seseorang yang akrab dengan rencana ini, Juul akan mengurangi jumlah tenaga kerja menjadi sekitar 1.000 karyawan saja. Padahal, saat ini tenaga kerja Juul hampir 2.200. Namun, seorang juru bicara Juul mengatakan, belum ada keputusan akhir yang dibuat dan perusahaan akan terus mengevaluasi opsi pemberhentian itu.

Juul tengah berupaya keluar dari pasar Eropa dan Asia. Hal ini menjadi tanda lebih buruk dari perusahaan yang pernah terbang tinggi. Hingga kini, Juul telah memangkas tenaga kerjanya sekitar 40% dan menghentikan ekspansi global.


Chief Executive Officer (CEO) Juul K.C. Crosthwaite pada Rabu (2/9) mengumumkan, rencana untuk memberhentikan lebih banyak karyawan melalui pesan elektronik kepada karyawannya. Email tersebut, menyatakan Juul masih dalam tahap penjajakan dan tidak merinci berapa banyak karyawan yang akan dipecat atau berapa banyak negara yang akan keluar.

Baca Juga: Prospek cukai vape sebagai instrumen pengendalian konsumsi dan penerimaan negara

Krisis kesehatan seputar rokok elektrik lalu dikaitkan dengan produk ganja, telah menyulitkan bisnis Juul sejak tahun lalu. Regulator AS menyalahkan epidemi rokok elektrik pada remaja.

Juul, sejak itu mencoba melakukan reorientasi bisnis. Mulai mengubah peringkat eksekutifnya, menghilangkan kritik yang mengatakan menargetkan pelanggan yang lebih muda. Juga fokus pada tinjauan peraturan penting yang akan menentukan apakah produknya dapat bertahan di pasar AS.

Crosthwaite menambahkan dalam emailnya, Juul akan keluar dari pasar yang tidak menguntungkan. Juga akan menjajaki komunikasi yang insentif dengen pemangku kepentingan sebelum memasuki suatu negara di masa depan.

Perusahaan telah melakukan pendekatan itu di Jepang. Guna menyukseskan bisnis di Negeri Sakura, Juul mempekerjakan seorang mantan eksekutif farmasi untuk memimpin usahanya.

Perusahaan akan menggunakan sumber dayanya untuk mengembangkan teknologi baru dan fokus pada pasar intinya, kata Crosthwaite. Pada bulan Juli, Juul mengajukan permohonan untuk tetap menjual rokok elektriknya ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Permohonan itu tengah ditinjau oleh regulator setempat. 

Selanjutnya: JUL dan JUUL Labs Indonesia kembali terima pesanan baru produk JUUL

Editor: Anna Suci Perwitasari