Bisnis Terus Tumbuh, Kredit Investasi Diproyeksi Bergerak Positif di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memproyeksi kredit investasi akan melanjutkan tren positif setelah sempat tertekan akibat Covid-19. Kredit di segmen ini diperkirakan meningkat tahun ini. Hingga November 2021, BI mencatatkan kredit investasi tumbuh 3,5% yoy menjadi Rp 1.483,9 triliun pada November 2021. Kondisi ini berbalik arah dari realisasi Oktober 2021 yang masih negatif 0,2% yoy.

Pertumbuhan ini ditopang penyaluran kredit ke sub sektor perkebunan kelapa Sawit di Riau dan Kalimantan Timur. Serta penyaluran ke industri pengolahan yang tumbuh 6,5% yoy, khususnya di sub sektor industri logam dasar bukan besi di Sumatera Utara dan Maluku Utara.

Bank bjb misalnya, memproyeksi kredit investasi bisa tumbuh 15% tahun ini. Perusahaan menargetkan penyaluran kredit pada sektor konstruksi, perdagangan, transportasi pergudangan dan komunikasi. 


Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi memperkirakan kondisi ekonomi yang berangsur pulih akan mendukung rencana tersebut. Secara total, bank bjb membidik pertumbuhan kredit sebesar 9% - 10% yoy di tahun ini. "Ekspansi pada BUMN dan korporasi secara selektif menjadi strategi bank bjb untuk tetap ekspansif dengan risiko yang terukur," kata Yuddy, pada Selasa (11/1). 

Baca Juga: Meski Masih di Zona Positif, Imbal Hasil Unitlink Alami Penurunan pada Akhir 2021

Tak berbeda, Bank BCA juga yakin kredit investasi membaik. Bank swasta terbesar di Indonesia ini bahkan berhasil meningkatkan kredit investasi sebesar 7,4% yoy menjadi Rp 190 triliun pada September 2021 berkat pertumbuhan pada sektor - sektor strategis. 

"Pertumbuhan terutama didorong oleh sektor pengangkutan, pergudangan dan komunikasi, manufaktur, pertanian, perdagangan, restoran dan hotel," kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn.

Secara total, kredit Bank BCA mencapai Rp 605,9 triliun, naik 4,1% yoy yang didukung oleh segmen korporasi, KPR, dan kartu kredit. Secara khusus, kredit korporasi tumbuh 7,1% yoy menjadi Rp 269,89  triliun, didukung oleh berbagai sektor.

Di sisi lain, BCA berharap pertumbuhan kredit akan tumbuh di kisaran 7%-8% di tahun ini, ditopang oleh likuiditas yang masih memadai dan harapan akan pemulihan ekonomi sehingga dapat mendorong permintaan kredit. 

Baca Juga: Semua Fintech Lending Sudah Berstatus Berizin, Akankah Moratorium Dicabut?

Selain Bank BCA, Bank Permata juga berupaya meningkatkan kredit investasi pada segmen ini. Berdasarkan situs resmi perusahaan, Bank Permata memberikan kredit jangka panjang untuk membiayai kebutuhan investasi usaha seperti pembelian tanah, bangunan, mesin dan kendaraan. 

"Kami usahakan, pertumbuhan (kredit investasi) sesuai dengan pertumbuhan industri perbankan," terang Direktur Wholesales Banking PT Bank Permata Tbk Darwin Wibowo.

Sebelumnya, sejumlah bank sudah gelontorkan kredit investasi ke korporasi. Bank DKI misalnya, telah menyalurkan kredit investasi senilai Rp 516 miliar kepada Pembangunan Jaya Ancol pada awal Januari 2022 lalu. 

Akhir tahun lalu, Bank Mandiri juga berikan kredit investasi Rp 50 miliar kepada anak usaha Pinago Utama,  Sriwijaya Nusantara Sejahtera. Kredit investasi ini bakal digunakan untuk pembiayaan kembali aset existing kebun kelapa sawit seluas 1.952,08 hektare. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .