KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi perdagangan (
trade finance) perbankan terus meningkat. Kenaikan bisnis
trade finance ini mendorong pertumbuhan bisnis internasional perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya yang menyatakan, bahwa bisnis
trade finance selama tahun 2022 menunjukkan volume pertumbuhan yang cukup signifikan, dimana
trade finance tumbuh 21% secara tahunan alias
year on year (YoY) atau meningkat Rp 102 triliun. Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, untuk tahun 2023 BRI optimis pertumbuhan bisnis
trade finance BRI dapat tumbuh sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh perusahaan yakni dapat tumbuh
double digit baik dari
fee income maupun dari jumlah transaksi & volume.
"BRI akan melakukan
expanding new target markets, yaitu melakukan ekspansi terhadap sumber pertumbuhan baru dan peningkatan
tiering melalui
value propositions yang dapat ditawarkan kepada
target market untuk mendapatkan
wallet share yang lebih mendalam dalam sektor-sektor baru seperti
e-commerce dan
multinational companies," jelas Aes kepada kontan.co.id, Senin (27/2).
Baca Juga: Sepanjang Tahun Lalu, Himpunan DPK Valas Bank Mandiri Tumbuh 52% Kemudian kata Aes dalam meningkatkan bisnis ini, perseroan melakukan penguatan digitalisasi produk dalam rangka komersialisasi pada nasabah eksisting yang telah mendapatkan
value preposition saat ini dengan meningkatkan berbagai solusi dan layanan terintegrasi termasuk di dalamnya platform seperti BRICaMS (c
ash management platform), BRIVA (
virtual account), c
orporate billing management (CBM)
for value chain solutions, portal bank garansi. Tak mau kalah, Direktur
Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan juga mengatakan,
outstanding portofolio Bank Mandiri di luar negeri ada sekitar US$ 8 miliar hingga akhir 2022. salah satunya mencakup
trade finance. "Banyak pelaku impor maupun ekspor yang membutuhkan valuta asing (valas) untuk melakukan bisnis. Nah, bisnis yang mereka lakukan itu memerlukan berbagai produk bank yang bersifat internasional," ujar Panji. Bank BNI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan volume transaksi
trade finance yang sangat baik, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 14,1% pada 2022 atau mencapai Rp 1,26 triliun. Untuk meningkatkan transaksi
trade finance, perusahaan menghadirkan layanan BNI Smart Trade untuk kebutuhan perdagangan baik dalam maupun luar negeri atau ekspor-impor. Adapun produk BNI Smart Trade meliputi
letter of credit (LC), surat kredit berdokumen dalam negeri (SKBDN),
standby letter of credit (SBLC),
demand guarantee, counter guarantee dan
supply chain financing based on open account financing.
Baca Juga: OJK Minta Kelompok Bank KBMI 1 Pantau dan Penuhi Rasio Kecukupan Likuiditas PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) juga melakukan inovasi dalam meningkatkan bisnis
trade finance dengan meluncurkan Velocity, merupakan sistem
electronic banking untuk memfasilitasi para pebisnis ekspor-impor dalam melakukan transaksi dari dalam maupun luar negeri secara
real time . Dengan layanan tersebut, nasabah bisa melakukan pengajuan Bank Garansi di Velocity,
letter of credit, dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri berbasis
online, melakukan pembayaran tagihan.
Trade Finance Division Head Bank OCBC NISP Gianto Kusno menerangkan, keunggulan dari Velocity ini, para
trader bisa mengurus dokumen yang dibutuhkan ketika akan melakukan ekspor impor melalui platform dengan
internet banking dan dengan mekanisme
single sign on. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi