Bisnis uang elektronik diramal cerah 2017



JAKARTA. Beberapa bank besar memasang target yang cukup tinggi untuk bisnis uang elektronik pada tahun 2017. Alasannya, sudah banyaknya infrastruktur uang elektroik yang dibangun dan semakin banyaknya ruas tol yang dibuka untuk pembayaran digitial.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya, menargetkan transaksi Brizzi di tahun depan bisa naik 30% secara tahunan atau year on year (yoy). “Hal ini sejalan dengan penerimaan di beberapa ruas tol , sehingga seluruh ruas tol Jasa Marga bisa menggunakan Brizzi di 2017,” ujar Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto kepada KONTAN, Jumat (23/12).

BRI juga akan semakin memperluas akses merchant dan pengisian ulang untuk Brizzi melalui ATM, EDC dan smartphone. Sis Apik memberikan gambaran, pemegang kartu Brizzi pada 2016 ini naik sebesar 44% secara yoy menjadi 6,1 juta kartu. Selain itu dari jumlah transaksi diperkirakan naik sebesar 36% yoy menjadi 16,9 juta transaksi.


PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga menargetkan transaksi TapCash bisa tumbuh dua kali lipat. Hal ini seiring dengan fokus penetrasi di sektor transportasi dan komunitas. “Selain itu, kami juga berusaha meningkatkan kemudahan untuk pengisian ulang,” ujar Vice President Elektronik Banking BNI Diyah P Widiastuti kepada KONTAN, Jumat (23/12).

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mengaku tahun depan masih akan fokus ke transportasi publik seperti TransJakarta dan Commuter Line. Selain itu BCA akan meningkatkan jangkauan parkir yang bisa terlayani Flazz.

Executive Vice President Kepala Divisi Transaction Banking Business Development BCA Mira Wibowo menargetkan akan semakin banyak sarana transportasi yang dapat menerima Flazz. “Misalnya tol dalam kota, hal ini juga untuk meningkatkan transaksi non tunai perbankan,” ujar Mira kepada KONTAN, Senin (26/12).

Mira memberikan gambaran, untuk di transportasi publik seperti Transjakarta dan Cummuterline, Flazz BCA cukup menguasai pangsa pasar. Namun Mira belum memberikan detail transaksi terakhir pada November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto