JAKARTA. Jumlah dan transaksi uang elektronik yang terus naik, menyebabkan bisnis ini kian diminati, baik oleh bank maupun prinsipal kartu pembayaran. Sebut saja, Bank OCBC NISP, Bank Standard Chartered Indonesia, dan MasterCard Indonesia tengah bersiap mencuil kue bisnis uang elektronik.BI mencatat, jumlah kartu tumbuh 50,21% menjadi 52,70 juta kartu per Januari 2017. Sedangkan nilai transaksi tumbuh 71,83% menjadi Rp 665,79 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 387,40 miliar.Andreas Kurniawan, Consumer Marketing Strategy Division Head Bank OCBC NISP mengatakan, pihaknya akan segera masuk bisnis uang elektronik secara mandiri. Sebelumnya, sejak April 2016 lalu, OCBC NISP bekerjasama dengan Bank Central Asia (BCA) melakukan co-branding uang elektronik.
Bisnis uang elektronik sesak pemain
JAKARTA. Jumlah dan transaksi uang elektronik yang terus naik, menyebabkan bisnis ini kian diminati, baik oleh bank maupun prinsipal kartu pembayaran. Sebut saja, Bank OCBC NISP, Bank Standard Chartered Indonesia, dan MasterCard Indonesia tengah bersiap mencuil kue bisnis uang elektronik.BI mencatat, jumlah kartu tumbuh 50,21% menjadi 52,70 juta kartu per Januari 2017. Sedangkan nilai transaksi tumbuh 71,83% menjadi Rp 665,79 miliar dibandingkan sebelumnya Rp 387,40 miliar.Andreas Kurniawan, Consumer Marketing Strategy Division Head Bank OCBC NISP mengatakan, pihaknya akan segera masuk bisnis uang elektronik secara mandiri. Sebelumnya, sejak April 2016 lalu, OCBC NISP bekerjasama dengan Bank Central Asia (BCA) melakukan co-branding uang elektronik.