KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih gencar menjaring nasabah-nasabah kaya guna mendorong pendapatan komisi atau fee based income perusahaan. Prospek bisnis bisnis wealth management dinilai masih menjanjikan meskipun tantangannya masih besar di tengah fluktuasi pasar. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) misalnya berhasil mencatatkan dana kelolaan dari dana nasabah-nasabah kaya senilai Rp 197 triliun per Mei 2019. Capaian itu tumbuh 14,5% dari periode yang sama tahun lalu. Bisnis ini mampu menyumbang fee based income (FBI) sebesar Rp 174 miliar, naik 3% dari kontribusi per Mei 2018. Herry Gunardi, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri mengatakan, capaian tersebut masih sesuai dengan ekspektasi perseroan. Dia meyakini, potensi pertumbuhan bisnis wealth management perseroan ke depan masih besar mengingat masih banyaknya aset milik WNI yang masih berada di luar negeri dimana berdasarkan data Ditjen Pajak Kementerian Keuangan mencapai Rp 1.300 triliun.
Bisnis wealth management Bank Mandiri tumbuh 14,5% per Mei 2019
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih gencar menjaring nasabah-nasabah kaya guna mendorong pendapatan komisi atau fee based income perusahaan. Prospek bisnis bisnis wealth management dinilai masih menjanjikan meskipun tantangannya masih besar di tengah fluktuasi pasar. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) misalnya berhasil mencatatkan dana kelolaan dari dana nasabah-nasabah kaya senilai Rp 197 triliun per Mei 2019. Capaian itu tumbuh 14,5% dari periode yang sama tahun lalu. Bisnis ini mampu menyumbang fee based income (FBI) sebesar Rp 174 miliar, naik 3% dari kontribusi per Mei 2018. Herry Gunardi, Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri mengatakan, capaian tersebut masih sesuai dengan ekspektasi perseroan. Dia meyakini, potensi pertumbuhan bisnis wealth management perseroan ke depan masih besar mengingat masih banyaknya aset milik WNI yang masih berada di luar negeri dimana berdasarkan data Ditjen Pajak Kementerian Keuangan mencapai Rp 1.300 triliun.