JAKARTA. Darmadi Sutanto, Ketua Umum The Certified Wealth Manager's Association (CWMA), memprediksi pertumbuhan bisnis nasabah kaya di industri perbankan (wealth management) mencapai 15% - 20% tahun ini."Saya berkeyakinan prospek bisnis wealth management di industri perbankan Indonesia akan tetap berkembang baik. Walaupun kondisi ekonomi makro Indonesia kemungkinan masih dibayangi masalah," kata Darmadi saat dihubungi KONTAN, Selasa, (21/1).Pelambatan pertumbuhan ekonomi diyakini tak banyak berpengaruh mengingat bisnis ini melayani kebutuhan nasabah prioritas. Nasabah kaya ini memiliki kegemaran untuk berinvestasi, mulai dari reksadana, jual beli saham, maupun berbagai instrumen keuangan yang lain.Namun pria yang juga menjabat sebagai Direktur Konsumer dan Ritel Bank BNI ini belum bisa menjelaskan besar pertumbuhan tahun lalu. "Datanya belum ada di CWMA saat ini," ujar Darmadi.Untuk tahun ini, Darmadi memperkirakan jenis produk wealth management yang paling berkembang masih relatif. "Apabila profil nasabah prioritas tipe konservatif, produk reksadana diperkirakan lebih menarik daripada bond (obligasi)," pungkas Darmadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisnis wealth management diramal tumbuh 20%
JAKARTA. Darmadi Sutanto, Ketua Umum The Certified Wealth Manager's Association (CWMA), memprediksi pertumbuhan bisnis nasabah kaya di industri perbankan (wealth management) mencapai 15% - 20% tahun ini."Saya berkeyakinan prospek bisnis wealth management di industri perbankan Indonesia akan tetap berkembang baik. Walaupun kondisi ekonomi makro Indonesia kemungkinan masih dibayangi masalah," kata Darmadi saat dihubungi KONTAN, Selasa, (21/1).Pelambatan pertumbuhan ekonomi diyakini tak banyak berpengaruh mengingat bisnis ini melayani kebutuhan nasabah prioritas. Nasabah kaya ini memiliki kegemaran untuk berinvestasi, mulai dari reksadana, jual beli saham, maupun berbagai instrumen keuangan yang lain.Namun pria yang juga menjabat sebagai Direktur Konsumer dan Ritel Bank BNI ini belum bisa menjelaskan besar pertumbuhan tahun lalu. "Datanya belum ada di CWMA saat ini," ujar Darmadi.Untuk tahun ini, Darmadi memperkirakan jenis produk wealth management yang paling berkembang masih relatif. "Apabila profil nasabah prioritas tipe konservatif, produk reksadana diperkirakan lebih menarik daripada bond (obligasi)," pungkas Darmadi.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News